Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak ke KPU, Komite I DPD Pastikan Situng Bebas Kecurangan

Kompas.com - 08/05/2019, 14:13 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komite I Dewan Perwakilan Daerah (DPD) melakukan sidak ke kantor Komisi Pemilihan Umum, di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Rabu (8/5/2019).

Salah satu tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengecek Sistem Informasi Penghitungan Suara (Situng) milik KPU.

"Apa benar sistem perhitungan suara ini ada kecurangan, apa benar situng adalah sistem yang menggunakan kepentingan kepentingan tertentu untuk menguntungkan pihak tertentu," kata Ketua Komite I DPD Benny Ramdhani.

Baca juga: Di DPD, Kejagung Ungkap Sejumlah Hal yang Patut Diwaspadai Pasca-pemilu

Dalam kesempatan itu, Benny didampingi Wakil Ketua Komite I DPD Yacob Esau Komigi serta beberapa anggota Komite I DPD yakni Eni Sumarni, Muhammad Idris dan Syafrudin Atasoge.

Mereka diterima oleh Ketua KPU Arief Budiman. Usai berbincang-bincang di ruangan, Arief mengajak rombongan anggota DPD untuk meninjau server KPU.

Arief juga mengajak para senator untuk melihat proses rekapitulasi suara luar negeri yang sedang berlangsung.

Baca juga: Dituding Curang, Ketua KPU Tantang Massa Buat Laporan

Usai berdialog dengan Ketua KPU dan melakukan peninjauan, Benny pun berani mengatakan bahwa Situng KPU tak mengandung unsur kecurangan.

"Kalau ada tuduhan selama ini disiapkan dan didesain untuk kepentingan pihak tertentu, kami berani mengatakan zero persen dari tuduhan itu tidak benar," kata Benny.

Benny mengatakan, perolehan suara yang ditampilkan di situng merupakan data apa adanya yang diambil berdasarkan formulir C1.

Baca juga: Elite Politik, Bangunlah Narasi Kawal Pemilu Bukan Pemilu Curang...

Kedua apabila ada kekeliruan pengisian, maka dapat dilakukan perbaikan pada pleno terbuka di rekap kecamatan.

"Jadi kalau di situng ada kekeliruan maka bisa dikoreksi bukan oleh orang-orang (KPU), tapi dalam rapat pleno yang terbuka di kecamatan," kata politisi Partai Hanura ini.

Badan Pemenangan Nasional ( BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sebelumnya telah melaporkan kesalahan input data di Situng KPU kepada Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Kubu pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 itu mengklaim telah menemukan kesalahan input yang lebih besar daripada KPU.

Baca juga: Habis Pemilu, Terbitlah Tudingan Curang...

Direktur Hukum dan Advokasi BPN, Sufmi Dasco Ahmad menyebut jumlahnya sampai ribuan.

"Kalau dilihat dari laporan-laporan pusat pelaporan di berbagai provinsi itu sangat banyak," kata Dasco usai melaporkan temuan itu di Kantor Bawaslu, Kamis (2/5/2019).

Berdasarkan hal itu, BPN Prabowo-Sandiaga pun meminta ada penanganan khusus soal Situng KPU. Permintaannya dari mulai diaudit sampai dihentikan prosesnya.

Kompas TV Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD memberikan keterangan pers usai bertemu dengan Komisi Pemilihan Umum. Dari data yang sudah masuk ke dalam sistem KPU, ditemukan kesalahan entri sebanyak 101 data diantaranya 24 kesalahan berdasar pada laporan masyarakat. Mahfud MD yakini tidak mungkin ada kecurangan terstruktur, berikut pernyataan lengkap Mahfud MD. #MahfudMD #Pemilu2019 #KPU
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com