Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi-Ma'ruf Menang Telak di TPS Washington DC, PSI Raih Suara Terbanyak

Kompas.com - 20/04/2019, 10:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pasangan calon presiden dan calon wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo (Jokowi)-Ma'ruf Amin menang di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Washington DC, Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan siaran pers Kedutaan Besar RI di Washington DC, Sabtu (20/4/2019), dari total 1.496 suara yang terdaftar dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT), Jokowi-Ma'ruf memperoleh 1.114 suara.

Sementara sang rival, pasangan capres cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno memperoleh 352 suara. Adapun, suara tidak sah sebanyak 70 suara.

Baca juga: Ketua MPR Minta KPU Serius Sikapi Masalah Pemilu di Luar Negeri

Adapun para pemilihan calon anggota legislatif, PSI menempati urutan pertama perolehan suara terbanyak dengan 395 suara. Adapun, pada posisi kedua ditempati PDI Perjuangan dengan 336 suara.

Posisi ketiga ditempati PKS dengan 193 suara. Pada posisi keempat ditempati Partai Gerindra dengan 81 suara. Posisi kelima ditempati oleh Nasdem dengan 68 suara. Posisi keenam ditempati Gokar dengan 51 suara.

Posisi ketujuh ditempati Partai Demokrat dengan 31 suara. Posisi kedelapan diisi PAN dengan 29 suara. Posisi kesembilan diisi Perindo dengan 14 suara. Posisi kesepuluh dan kesebelas ditempati Partai Berkarya dan PKPI yang sama-sama memperoleh 10 suara.

Posisi keduabelas, ditempati Hanura dengan 8 suara. Adapun, posisi ketigabelas dan posisi paling buncit ditempati PBB dengan 5 suara dan Partai Garuda dengan 2 suara.

 

Baca juga: KPU Akan Tindak Lanjuti Rekomendasi Bawaslu soal Pemungutan Suara Susulan di Sydney

Sembilan Jam

Proses penghitungan suara yang dilaksanakan di Gedung Kedutaaan Besar RI di Washington D.C itu berjalan dengan penuh suasana keakraban, tertib dan antusias.

Proses penghitungan suara dibuka itu pukul 13.40 waktu setempat dan diikuti oleh warga negara Indonesia di Washington DC dan sekitarnya, baik secara langsung maupun lewat live streaming yang difasilitasi KBRI.

Hasil pemungutan suara pun didapat setelah melewati 9 jam proses penghitungan.

Dubes RI untuk AS, Mahendra Siregar menyampaikan rasa bangganya lantaran rangkaian proses Pemilu luar negeri di Washington DC berjalan dengan lancar.

"Selain merupakan bukti semakin matangnya proses demokrasi Indonesia, kesuksesan Pemilu kali ini juga membuktikan kuatnya kombinasi antara demokrasi dengan nilai-nilai luhur bangsa Indonesia, yaitu persatuan dalam kebinekaan, persaudaraan dan gotong royong," ujar Mahendra.

Baca juga: Rela Bangun Subuh dan Tembus Hujan demi Nyoblos di New York...

"Kita patut berbangga karena menjadi bagian dari proses transformasi yang luar biasa ini karena kini Indonesia menjadi negara demokrasi presidensial terbesar di dunia," lanjut dia.

Bahkan, Indonesia kini menjadi tolak ukur keberhasilan proses demokrasi. Tidak saja di antara sesama negara berkembang, melainkan juga oleh negara maju.

Mahendra sekaligus menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada para penyelenggara pemilu luar negeri beserta seluruh saksi yang bekerja dengan keras untuk mensukseskan pesta demokrasi di Washington DC.

Meskipun proses penghitungan suara memakan waktu cukup panjang dan melelahkan, namun tetap ada saja WNI yang dengan sukarela ikut memantaunya. Salah satunya bernama Fachruddin Muhammad yang berdomisili di Silver Spring, Maryland.

"Motivasi saya ke KBRI Washington DC ini untuk menyaksikan langsung acara ini, tidak lain demi mewujudkan Pemilu yang ceria. Tidak begitu masalah siapa yang menang dan kalah," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com