Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Mengacu "Quick Count", Moeldoko Akui Suara Jokowi-Ma'ruf di Bawah Target

Kompas.com - 17/04/2019, 21:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Moeldoko mengatakan, apabila mengacu pada hasil hitung cepat sejumlah lembaga survei, perolehan suara Jokowi-Ma'ruf berada di bawah target yang telah ditentukan.

"Iya, di bawah target kami," ujar Moeldoko saat dijumpai di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (17/4/2019) malam.

Moeldoko mengatakan, TKN sebenarnya menargetkan 60 persen suara nasional.

Baca juga: TPS Anies Baswedan: Prabowo-Sandiaga 120 Suara, Jokowi-Maruf 117 Suara

Salah satu provinsi yang capaian suaranya di luar target, yakni Jawa Barat. Namun Moeldoko tetap bersyukur lantaran perolehan suara di provinsi itu tidak terlalu anjlok.

"Di Jawa Barat kita kerja. Semuanya kita kerjakan. Tapi saya berpikir, kalau tidak kerja keras pasti hancur. Tapi alhamdulilah meskipun tidak bisa naik, tapi tidak amblas. Itu karena kita kerja keras di sana," ujar Moeldoko.

Mantan Panglima TNI itu mengatakan, faktor yang menjadi penentu kemenangan suara bagi Jokowi-Ma'ruf adalah hasil kinerjanya yang diapresiasi masyarakat. Ia menyebutkan, tingkat kepuasan masyarakat terhadap hasil kinerja pemerintahan Jokowi sebesar 67 persen.

Selain itu, ada pula faktor karakter dan kepribadian Jokowi yang dinilai sederhana, merakyat dan bersih serta memiliki kepemimpinan yang baik.

Baca juga: Quick Count Pilpres Kompas di Jawa Barat: Jokowi 40,87 Persen, Prabowo 59,13 Persen

Meski demikian, Moeldoko mengingatkan masyarakat bahwa kemenangan Jokowi-Ma'ruf ini baru bersumber dari lembaga survei, bukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Ia pun menyerahkannya kepada keyakinan masyarakat secara umum.

"Saat ini, kami serahkan sepenuhnya kepada masyarakat. Lembaga-lembaga survei yang kini melakukan quick count adalah lembaga kredibel, lembaga yang punya nama. Tapi, tetap kami menunggu hasil dari KPU," ujar Moeldoko.

Kompas TV Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf Amin, Moeldoko menyatakan tidak mungkin pesawat capres Prabowo Subianto dihalangi jet tempur TNI AU saat agenda kampanye. Menurut Moeldoko saat dalam masa pemilu seperti saat ini setiap capres-cawapres selalu dilengkapi dengan pengawalan. Moeldoko menambahkan dirinya yakin tidak ada penghalangan oleh TNI terhadap rangkaian agenda kampanye paslon capres-cawapres manapun. #PesawatPrabowo #TNIAU #Moeldoko

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com