Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Pencoblosan Tinggal Beberapa Hari, Jangan Leha-leha

Kompas.com - 11/04/2019, 21:07 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengimbau seluruh elemen pendukungnya dan Joko Widodo tidak berleha-leha jelang pencoblosan pada 17 April.

"Ya, di saat menjelang finish itu, apa ya, supaya gas pol gitu lho. Supaya tekan gas, 'krek' gitu lho," kata Ma'ruf melalui keterangan tertulis di sela kunjungannya ke Pondok Pesantren Nurul Huda, Cijeruk, Bogor, Jawa Barat, Kamis (11/4/2019).

"Supaya hasilnya optimal. Jangan leha-leha, ini kan tinggal beberapa hari," lanjut mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu.

Baca juga: Di Hadapan Para Santri, Maruf Amin Cerita Hari Santri

Ia mengingatkan, para pendukunya bahwa target perolehan suara yang harus dicapai pada Pilpres 2019 ialah minimal 60 persen untuk kemenangan Jokowi-Ma'ruf.

Karena itu, Ma'ruf mengimbau Tim Kampanye Nasional (TKN) dan seluruh elemen pendukung tetap menjaga semangat dan meningkatkan kinerja untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf.

Baca juga: Kiai di Bogor, Cianjur dan Sukabumi Deklarasi Dukung Jokowi-Maruf Amin

Ia pun tidak menginginkan suara Jokowi-Ma'ruf direbut pasangan calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal itu, kata Ma'ruf, lumrah terjadi di detik-detik akhir menjelang pencoblosan.

"Beberapa hari itu, bisa punya nilai sangat tinggi. Kalau kita bisa memanfaatkan dan kalau kita kurang bisa dicuri oleh orang. Kan biasanya begitu. Menjelang finish itu, kan juga tidak boleh santai," sambung Ma'ruf.

Kompas TV DPP Partai Golkar memecat Ketua DPD Golkar Wonosobo dari jabatannya karena mendukung pasangan capres-cawapres nomor urut nol dua Prabowo-Sandi. Padahal diketahui bahwa golkar mendukung pasangan capres nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf di Pilpres 2019. #PartaiGolkar #DPDGolkar #Pemilu2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Veteran Perang Jadi Jemaah Haji Tertua, Berangkat di Usia 110 Tahun

Nasional
Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Salim Said Meninggal Dunia, PWI: Indonesia Kehilangan Tokoh Pers Besar

Nasional
Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri 'Drone AI' Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Indonesia Perlu Kembangkan Sendiri "Drone AI" Militer Untuk Cegah Kebocoran Data

Nasional
Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Tokoh Pers Salim Said Meninggal Dunia

Nasional
Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Sekjen PBB: Yusril Akan Mundur dari Ketum, Dua Nama Penggantinya Mengerucut

Nasional
Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Sekjen DPR Gugat Praperadilan KPK ke PN Jaksel

Nasional
Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Gaduh Kenaikan UKT, Pengamat: Jangan Sampai Problemnya di Pemerintah Dialihkan ke Kampus

Nasional
15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, 'Prof Drone UI' Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

15 Tahun Meneliti Drone AI Militer, "Prof Drone UI" Mengaku Belum Ada Kerja Sama dengan TNI

Nasional
Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com