Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Presiden Jokowi Tiba di Silaturahim Nasional, Kepala Desa Teriak "Lanjutkan"

Kompas.com - 10/04/2019, 15:57 WIB
Jessi Carina,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menghadiri acara silaturahim nasional kepala desa di Stadion Tennis Indoor, Senayan, Rabu (10/4/2019). Begitu tiba di lokasi acara, sebagian besar kepala desa langsung berdiri dan bertepuk tangan.

Kepala desa yang berada dekat dengan Jokowi langsung menyerbu untuk berfoto. Sementara kepala desa yang berada di tribun, bersiul-siul dan memanggil Jokowi.

"Lanjutkan Pak Jokowi! Lanjutkan," teriak mereka.

Setelah itu, secara serentak mereka menyerukan nama Jokowi.

"Jokowi! Jokowi!" kata mereka.

Baca juga: Jokowi: Saya Ditakut-takuti Waktu Mau Ambil Freeport

Sejumlah menteri kabinet mendampingi Jokowi dalam acara berjudul "Bersatu Desa Maju" ini. Beberapa di antaranya adalah Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, dan lainnya.

Acara ini dihadiri oleh kepala desa dari seluruh Indonesia. Para kepala desa kompak hadir dengan baju berwarna putih.

Kompas TV Di pekan terakhir masa kampanye, capres 01 Joko Widodo, mensosialisasikan 3 kartu sakti yang akan diluncurkan jika ia kembali terpilih menjadi Presiden RI, Selasa (9/4). Tiga kartu sakti menjadi andalan Jokowi untuk menarik simpati warga agar memilih dirinya dan Ma’ruf Amin pada 17 April nanti. Kartu Indonesia Pintar, Kartu Sembako Murah, dan Kartu Prakerja merupakan kartu baru Jokowi untuk mengentaskan persoalan pengangguran dan kemiskinan di Indonesia. Jokowi mengimbau para pendukungnya agar datang ke TPS menggunakan baju putih. #KampanyeJokowi #JokoWidodo #JokowiMaruf

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

6 Pengedar Narkoba Bermodus Paket Suku Cadang Dibekuk, 20.272 Ekstasi Disita

Nasional
Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Budiman Sudjatmiko: Bisa Saja Kementerian di Era Prabowo Tetap 34, tetapi Ditambah Badan

Nasional
PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

PAN Ungkap Alasan Belum Rekomendasikan Duet Khofifah dan Emil Dardak pada Pilkada Jatim

Nasional
Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Prabowo Hendak Tambah Kementerian, Ganjar: Kalau Buat Aturan Sendiri Itu Langgar UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com