Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepada Pendukung, Jokowi Minta Suara di Indramayu Tembus 65 Persen

Kompas.com - 05/04/2019, 19:42 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Krisiandi

Tim Redaksi

INDRAMAYU, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menargetkan suara di Kabupaten Indramayu, sebesar 65 persen dalam Pemilu 2019 mendatang.

Hal itu dikemukakan Jokowi ketika kampanye terbuka di Sport Center, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (5/4/2019).

Awalnya, di depan sekitar 10.000 pendukungnya, Jokowi mengatakan bahwa elektabilitasnya di Pemilu 2014 lalu sebesar 59 persen. Pada Pemilu 2019, Jokowi meminta kemenangan tersebut dipertebal.

"Saya ingin kita mendapat suara di Indramayu minimal 65 persen. Itu minimal. Sanggup?" teriak Jokowi.

Kompak, para pendukungnya menjawab, "sanggup".

Baca juga: Jokowi Targetkan Raih 65 Persen Suara di Indramayu, TKD Jabar Sebut Realistis

Bahkan, di antara kerumunan massa dekat panggung Jokowi berpidato, ada yang berteriak, "70 persen, Pak".

Demi memastikan kemenangan telak tersebut, Jokowi pun meminta para pendukungnya benar-benar memanfaatkan sisa masa kampanye, yakni dengan mengklarifikasi kabar bohong yang beredar di masyarakat dan turut serta menyosialisasikan untuk berbondong-bondong datang ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April 2019.

"Tolong konsentrasi semuanya untuk kemenangan 17 April," ujar Jokowi.

Baca juga: TKN: Masuk Jateng dan Langsung ke Basis Pertahanan Jokowi, Kesalahan Besar Prabowo-Sandi

Menutup pidatonya, Jokowi mengingatkan kepada para pendukungnya untuk mengenakan baju putih saat hari pencoblosan.

"Karena yang akan dicoblos, juga yang berbaju putih," ujar Jokowi.

Kampanye Jokowi di Indramayu ini sekaligus mengakhiri rangkaian kampanye Jokowi semenjak Kamis kemarin di Jawa Tengah dan Jawa Barat. Pada Jumat sore, Jokowi beserta rombongan langsung bertolak ke Majalengka untuk melanjutkan perjalanan udara ke Medan, Sumatera Utara.

Kompas TV Inilah video yang menunjukkan polisi membagi-bagikan sembako kepada warga di depan Pasar Gede, Solo, Jawa Tengah. Video menjadi viral karena memperlihatkan sembako dibungkus tas dari Istana Presiden. Kepolisian Daerah Jawa Tengah pun menanggapi video tersebut. Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Condro Kirono memastikan video tersebut adalah video lama yang terjadi di tahun 2017. Saat itu Presiden Joko Widodo tengah mudik dan membagikan paket sembako pada warga. Irjen Pol Condro Kirono juga memastikan video tersebut tidak terkait Pemilihan Presiden 2019. Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Condro Kirono juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya terhadap kabar yang beredar. Serta memastikan polisi akan mencari siapa yang bertanggung jawab dalam penyebaran video ini. #ViralVideoBagiSembako #PoldaJawaTengah

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com