CIREBON, KOMPAS.com - Sebagai calon presiden, Joko Widodo blusukan ke Desa Wisata Tegal Wangi, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jumat (5/4/2019) siang.
Selepas menunaikan ibadah salat Jumat di Masjid Darussalam yang terletak di desa itu, Jokowi pun berkeliling dari rumah ke rumah.
Desa itu diketahui merupakan pusat kerajinan rotan. Salah satu yang terbesar di Cirebon.
Di beberapa rumah, Jokowi melihat cara pengolahan rotan hingga menjadi aneka macam barang. Mulai dari tempat buah buahan, kotak tisu, hingga tempat alat tulis.
Baca juga: Kepada Jokowi, Pengusaha Mebel Keluhkan Kekurangan Rotan Gara-gara Penyelundupan
Jokowi juga menyempatkan berbincang dengan pengusaha rotan mengenai tantangan para pelaku industri itu.
"Apa benar produksi ini sekarang turun?" tanya Jokowi.
"Benar Pak," kata salah satu pengusaha.
Jokowi kemudian bertanya-tanya soal apa yang pemerintah bisa lakukan untuk mengatasi persoalan yang dihadapi para pelaku industri rotan.
"Bulog" Khusus Rotan
Usai blusukan, Jokowi mengaku, mendapat keluhan dari para pengusaha rotan soal sulitnya bahan baku sehingga produksi sering mampet.
"Misalnya, bahan untuk kaki (kursi) ada. Eh (bahan) untuk sandarannya enggak ada. Sehingga bangku-bangku ini enggak selesai-selesai dan menghambat putaran uang di perajin," ujar dia.
"Sehingga, tadi kita berpikiran membuat 'Bulog' nya rotan. Jadi kita beli stok dari petani rotan di Sulawesi, Kalimantan, kemudian distok di 'Bulog' nya rotan tadi," lanjut dia.
'Bulog' khusus rotan itu pun akan punya gerai tersendiri di sentra-sentra industri rotan. Misalnya Cirebon, Surakarta dan Jeparam
Baca juga: TNI AL Gagalkan Penyelundupan 94 Ton Rotan ke Malaysia
Dengan demikian, pengusaha dan perajin mudah membeli bahan baku dan produksinya lancar kembali.
"Tapi, ide itu nanti akan kita matangkan lagi ya," ujar Jokowi.
Di sisi lainnya, Jokowi mengakui, perajin rotan tengah dihadapkan oleh tantangan munculnya sejenis rotan yang terbuat dari plastik.
Namun tentu saja, menurut Jokowi, yang namanya rotan alami, tidak tergantikan dan tetap memiliki pasar yang tinggi, khususnya di luar negeri.
"Kita harus ngerti juga dengan kondisi di persaingan. Kadang-kadang muncul itu barang-barang plastik yang lebih kuat, lebih cantik. Tapi ya tetap yang alami, yang orisinil itu yang bagus," ujar dia.
Oleh sebab itu, ia yakin mendorong agar produksi kerajinan rotan meningkat bisa mendongkrak perekonomian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.