Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin: Pilpres Bukan Perang, tetapi Memilih Pemimpin Terbaik

Kompas.com - 04/04/2019, 19:17 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

GARUT, KOMPAS.com - Cawapres nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengingatkan agar Pilpres tak dianggap sebagai perang. Hal itu disampaikan Ma'ruf saat berkampanye di lapangan Cihuni, Garut, Jawa Barat, Kamis (4/4/2019).

"Pilpres itu bukan perang. Pilpres itu memilih pemimpin terbaik untuk membangun bangsa dan negara," ujar Ma'ruf kepada para pendukungnya.

Ma'ruf mengatakan setiap ada tempatnya. Karena itu tidak layak doa untuk perang dilafalkan untuk mendukung kemenangan di pilpres.

Baca juga: Kampanye di Garut, Maruf Klaim Punya Jalur Keturunan Prabu Siliwangi

Ma'ruf menambahkan Islam mengajarkan toleransi antar umat beragama. Hal itu tercermin dalam ayat Al Quran di surat Al Kafirun.

Karena itu, ia meminta para pendukungnya untuk mengedepankan nilai toleransi yang diajarkan Islam dan juga mengedepankan persatuan nasional.

Baca juga: Kampanye di Garut, Maruf Amin Janjikan Pembangunan Tol dan Biaya Kuliah Gratis

Ia pun mengingatkan pendukungnya untuk tak menyerang pendukung capres lain lantaran berbeda pilihan.

"Tidak boleh bermusuhan. Capres ente capres ente, capres saya capres saya. Jangan saling ganggu. Capres kok kaya perang. Doa (dalam kondisi) damai kok pakaianya doa perang. Doa itu ada tempatnya," lanjut Ma'ruf.

Kompas TV Di akhir acara debat, meski ada perbedaan pandangan tentang tema-tema debat, kedua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto menunjukkan sikap negarawan yang mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa di atas segalanya. Pada pernyataan penutup, keduanya sama-sama menyatakan tak akan pernah putus persahabatan, meski beda pandangan tentang hal-hal kenegaraan. #DebatCapres2019 #Jokowi #PrabowoSubianto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com