Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi dan Prabowo Dinilai Belum Eksplorasi soal Tantangan Ideologi

Kompas.com - 01/04/2019, 17:05 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Puslit Kemasyarakatan dan Kebudayaan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Khoirul Muqtafa menilai, debat keempat Pilpres 2019 yang menghadirkan dua calon presiden, Joko Widodo dan Prabowo Subianto, berjalan sangat normatif.

Menurut dia, pembahasan soal Pancasila seharusnya bisa lebih diperdalam.

"Dalam pembahasan ideologi kemarin itu sangat normatif, sama-sama pro Pancasila. Pancasila harus dipertahankan, dan tidak ada pembahasan lebih jauh," ujar Khoirul Muqtafa di Gedung LIPI, Jakarta Pusat, Senin (1/4/2019).

Baca juga: Jokowi dan Prabowo Dinilai Tak Gunakan Perspektif HAM dalam Debat soal Pemerintahan

Selain itu, pada sesi tanya jawab, menurut dia, tidak banyak perbedaan di antara kedua capres.

Khoirul menilai, Jokowi dan Prabowo belum mengeksplorasi tantangan ideologi dan potensi apa yang akan terjadi di masa mendatang.

"Soal pilihan kata, Jokowi mengatakan Pancasila sebagai kesepakatan, Prabowo lebih menekankan sebagai final. Banyaknya kata tidak bisa dielaborasi, pada akhirnya penjelasan mereka tidak jauh berbeda," kata Khoirul.

Baca juga: Debat Keempat yang Berjalan Dinamis Dinilai Dapat Bantu Swing Voters

"Keduanya juga membahas tentang para pemimpin harus menjadi teladan, tentang bagaimana Pancasila itu dipraktikkan," ujar dia.

Khoirul mengatakan, baik Jokowi maupun Prabowo juga memiliki program yang hampir sama dalam mengamalkan nilai Pancasila sejak dini sampai dewasa. Program itu di antaranya, menerapkan pelajaran Pancasila mulai sejak Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga di bangku pendidikan tinggi.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cek Fakta Debat IV Pilres 2019 Lembaga Pemerintah yang Dibubarkan


Tetapi, berbeda dengan Prabowo, Jokowi menambahkan satu aspek lain pada debat pilpres kemarin, yakni menerapkan pancasila dalam keseharian. Seperti ideologi tersebut harus hadir dalam kehidupan masyarakat sehari-hari dan bukan sesuatu yang berasal dari asing.

"Perilaku kita sehari-hari, mulai dari toleransi, berkawan, orang yang berbeda agama, itu pancasilais, itu praktek paling konkret bagaimana pancasila diterapkan sejak dini. Itu saya lihat point plus dari Pak Jokowi itu, walaupun tidak dijelaskan secara detail," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com