Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Andi Widjajanto: Jokowi Lebih Paham TNI daripada Prabowo

Kompas.com - 01/04/2019, 05:46 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua tim relawan Jokowi Cakra 19 Andi Widjajanto menilai, calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo lebih memahami substansi permasalahan di bidang pertahanan dan keamanan dibanding calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto.

Hal tersebut disampaikan Andi menanggapi debat capres putaran keempat kemarin malam.

"Jokowi lebih paham TNI daripada Prabowo," kata Andi dalam keterangan tertulis, Minggu (31/3/2019).

Andi berpendapat, Jokowi bisa menjelaskan dengan rinci tentang gelar baru TNI seperti Kogab, Divisi 3, Koops AU 3, dan Armada 3.

Baca juga: Tanggapi Budaya ABS, Hasto Sebut Jokowi Cek Laporan dengan Blusukan

Selain itu, capres petahana juga mampu menjelaskan tentang gelar satuan terpadu TNI di Natuna, Morotai, Saumlaki, Biak.

Mantan gubernur DKI Jakarta itu juga mampu menjelaskan paradigma investasi pertahanan yang mengubah belanja militer untuk pembelian senjata menjadi alokasi anggaran untuk membangun industri pertahanan.

"Ini menunjukkan Jokowi memiliki visi dan komitmen untuk menguatkan TNI untuk menghadapi Perang Teknologi-Perang Siber masa depan. Sementara, Prabowo cenderung tidak percaya teknologi," kata Andi yang juga pengamat pertahanan ini.

Andi juga menilai Prabowo tidak paham intelijen strategis. Intelijen strategis, kata Andi, merumuskan Perkiraan Keadaan (Kirka) dan membuat beberapa skenario ke depan yang dijadikan salah satu pertimbangan untuk membuat kebijakan oleh presiden.

Kirka ini ditulis dibahas secara rutin di Rakor Intel di Kemhan dan TNI yang dilakukan setiap awal tahun untuk membantu perumusan kebijakan di tahun itu.

"Sebagai mantan perwira yang lama bertugas di Kopassandha, aneh banget kalau Prabowo tidak paham fungsi intelijen strategis," ujar Andi.

Baca juga: Jusuf Kalla: Jokowi Itu Pemimpin yang Demokratis

Sebelumnya, dalam debat keempat dengan tema keamanan dan pertahanan, Jokowi memaparkan telah menerapkan gelar pasukan di empat titik di Indonesia.

"Penting sekali gelar pasukan yang terintegrasi, artinya kita tidak jawasentris, kita perintahkan untuk membagun divisi di Gowa, divisi di Biak dan Sorong. Titik pinggir semua terjaga, radar maritim kita radar udara kita sudah mengetahui wilayah kita 100 persen," ungkap Jokowi.

Sementara, Prabowo menyatakan sektor pertahanan Indonesia masih lemah karena negara tidak memiliki uang. Karena itu, menurut dia, menambah anggaran di sektor pertahanan sangatlah penting. Namun dengan catatan yaitu menghentikan kebocoran anggaran dan korupsi.

Kompas TV Calon Presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengawali kampanye hari ini di lapangan karebosi Makasar, Sulawesi Selatan. Pendukung dan relawan Jokowi-Maruf Amin terlihat antusias dalam kampanye hari ini Jokowi yang berada di atas panggung juga terlihat melayani ajakan berfoto dengan pendukungnya. Dalam orasinya Jokowi yang didampingi antara lain oleh ketua dewan pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin, Jusuf Kalla, menceritakan dukungannya dalam pemerintahan yang telah berjalan selama empat setengah tahun ini. #JokoWidodo #Pilpres2019 #TKNJokowiMaruf
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com