Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Persahabatan Itu Seumur Hidup, Politik Hanya Lima Tahun

Kompas.com - 26/03/2019, 17:20 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin sekaligus Wakil Presiden Jusuf Kalla memaklumi sikap politik keponakannya, Erwin Aksa, yang mendukung pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Ia pun menerima alasan Erwin yang lebih memilih mendukung Prabowo-Sandi lantaran untuk menjaga persahabatannya dengan mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu.

"Ya, karena ingin persahabatannya dengan Sandi ingin langgeng ya silakan saja. Itu demokrasi dan juga memang saya yang mengajarkan bahwa persahabatan itu penting daripada politik ini," kata Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (26/3/2019).

Baca juga: Maruf Amin: Imbauan MUI agar Tidak Golput Sudah Sejak Pemilu 2014

"Dan saya sering ajarkan sama mereka ini, keluarga-keluarga kami, keluarga saya, bahwa persahabatan itu seumur hidup, politik itu hanya lima tahun. Tiap lima tahun berubah-ubah sikap itu," kata Kalla lagi.

Ia pun menjadikan partainya, Golkar, sebagai contoh. Sebab Golkar dulunya mendukung Prabowo di Pilpres 2014 namun kini mendukung capres petahana Joko Widodo di Pilpres 2019.

Karena itu ia mengingatkan semua pihak agar tak merusak persahabatan lantaran berbeda kepentingan politik.

Baca juga: PSI Nilai Buzzer Politik Tidak Perlu Diatur Saat Masa Tenang Pemilu

"Lima tahun yang lalu, Golkar dukung Prabowo, ya kan? Setelah lima tahun Golkar dukung Jokowi. Kan lima tahun aja? Sedangkan persahabatan itu seumur hidup. Jadi jangan merusak persahabatan itu hanya gara-gara lima tahun," lanjut Kalla.

Sebelumnya, Erwin secara terbuka menyatakan dukungan untuk pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Keponakan Wakil Presiden Jusuf Kalla ini menyatakan dukungannya setelah banyak pemberitaan mengenai kehadirannya dalam debat ketiga terakhir untuk mendukung Sandiaga.

Baca juga: Ketua MK: Para Hakim Konstitusi Siap 100 Persen Hadapi Sengketa Pemilu 2019

Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar lantas memberhentikan Erwin Aksa dari jabatannya sebagai Ketua Bidang Koperasi dan UKM.

Keputusan itu dibuat setelah Erwin Aksa menyatakan dukungan terhadap pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno pada Pilpres 2019.

"Dalam merespons peristiwa serta dinamika yang berkembang, perlu kami infokan bahwa DPP Partai Golkar telah mengambil keputusan, pemberhentian Saudara Erwin Aksa dari posisi DPP Partai Golkar sebagai Ketua Bidang Koperasi dan UKM," ujar Ketua DPP Partai Golkar bidang Media dan Penggalangan Opini, Ace Hasan Syadzily, saat memberikan keterangan di kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Selasa (19/3/2019).

Kompas TV Calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Uno, berkunjung ke Lamongan, Jawa Timur, Selasa (26/3). Sandi menggelar kampanye terbuka di Kampung Nelayan Desa Sedayulawas, Kecamatan Paciran, Lamongan. Pemilihan Kampung Nelayan untuk lokasi kampanye dikarenakan menjadi salah satu prioritas Sandiaga Uno dalam program OK OCE nasional. #KampanyeSandiagaUno #SandiagaUno #Pilpres2019
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com