Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikritik Ma'ruf soal Sedekah Putih, Ini Penjelasan BPN Prabowo-Sandi

Kompas.com - 19/03/2019, 08:50 WIB
Kristian Erdianto,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sansiaga Uno (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak menjelaskan program sedekah putih yang sempat dikritik oleh calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin saat debat ketiga pilpres, Minggu (17/3/2019).

Dahnil mengatakan, sedekah putih merupakan program lama yang saat ini sudah diubah menjadi Gerakan Emas atau emak-emak dan anak minum susu.

"Sedekah putih itu konsep lama yang pernah disampaikan. Pak Prabowo tidak setuju kemudian kita ganti jadi generasi emas," ujar Dahnil dalam sebuah diskusi di media center pasangan Prabowo-Sandiaga, Jalan Sriwijaya I, Jakarta Selatan, Senin (18/3/2019).

Baca juga: Menurut Maruf, Gerakan Sedekah Putih Prabowo-Sandi Kacaukan Pemahaman Masyarakat

Menurut Dahnil, saat itu Prabowo tidak setuju dengan penggunaan istilah sedekah karena memosisikan masyarakat seperti meminta-minta.

Akhirnya program tersebut diganti menjadi gerakan emas, agar lebih partisipatif dan melibatkan masyarakat.

"Kenapa tidak setuju? karena beliau (Prabowo) tidak ingin menempatkan masyarakat dalam posisi meminta-minta atau tangan di bawah. Tapi beliau ingin ada partisipasi," kata Dahnil.

Baca juga: Dikritik Maruf soal Sedekah Putih, Sandiaga Minta Tak Saling Menyalahkan

Gerakan Emas, lanjut Dahnil, diharapkan dapat mencegah persoalan stunting dan gizi buruk yang dialami oleh anak-anak.

Melalui program tersebut, ibu-ibu hamil dan anak-anak diwajibkan minum susu.

Program ini nantinya akan disinergikan dengan Pos Pelayanan Kesehatan Terpadu (Posyandu) di tiap desa.

"Nah ini nanti akan diperkuat melalui posyandu. Jadi posyandu kita perkuat bahkan kita akan memberikan insentif bagi penggerak posyandu," tutur dia.

Baca juga: Survei SMRC: Elektabilitas Jokowi-Maruf 57,6 Persen, Prabowo-Sandiaga 31,8 Persen

Sebelumnya saat debat ketiga pilpres, Ma'ruf mengkritik program sedekah putih berupa pemberian susu dan makanan bergizi lainnya bagi anak-anak yang digagas Prabowo-Sandiaga untuk mencegah stunting dan gizi buruk.

Menurut Ma'ruf, istilah sedekah putih tersebut menyesatkan pemahaman masyarakat tentang pencegahan stunting.

Ia mengatakan, mencegah stunting harus dilakukan dengan memberikan gizi kepada bayi sejak di dalam kandungan dan mendapatkan ASI idealnya hingga anak berusia 2 tahun.

Sementara, sedekah putih, dinilai Ma'ruf, memberikan susu kepada anak setelah masa emas 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com