JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator tim panelis debat ketiga Pilpres 2019 Yos Yohan Utama mengungkapkan, proses finalisasi daftar pertanyaan saat ini sudah mencapai 80 persen.
Menurutnya, tim panelis kini sedang merampungkan sejumlah pertanyaan dengan pemilihan diksi yang tidak menimbulkan multi tafsir.
"Sudah sekitar 80 persen. Karena itu tadi, kita sedang mencari bahasa, kalimat, diksi yang single tafsir. Jangan sampai pertanyaan menimbulkan multi tafsir," ucap Yohan ketika ditemui di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2019).
Baca juga: Amankan Debat Cawapres, Polda Metro Siapkan Tambahan Personel Intelijen
Dia juga menyebut tim panelis tidak menemui hambatan yang berarti untuk mendalami materi debat ketiga. Sebab, banyak materi didapatkan dari masukan lembaga swadaya masyarakat (LSM) dan focus group discussion (FGD).
"Hasil dari masukan-masukan yang kami dapatkan membantu untuk merumuskan pertanyaan yang terkait dengan tema," ungkapnya kemudian.
Diakui Yohan, daftar pertanyaan yang dirumuskan panelis berkaitan dengan permasalahan terkini terkait tema debat, yaitu pendidikan, kesehatan, sosial dan budaya, serta ketenagakerjaan.
Sebelumnya, selama tiga hari ke depan sejak Selasa (12/3/2019), panelis diberikan waktu untuk menyusun daftar pertanyaan.
Baca juga: TKN: Kiai Maruf Siap Jelaskan jika Ditanya Defisit BPJS Saat Debat
Pertanyaan debat disusun pasca-panelis bertemu dengan sejumlah ahli yang terkait dengan tema debat ketiga, melalui Focus Group Discussion (FGD).
Pertanyaan debat yang nantinya telah disusun akan dirahasiakan oleh panelis. Selain panelis dan moderator, tak ada pihak lain yang boleh mengetahui daftar pertanyaan debat, termasuk peserta pemilu, tim kampanye, atau KPU.