Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPN: Survei Jadi Ajang Bisnis, Kita Cuekin Aja Biar Mati Sendiri

Kompas.com - 04/03/2019, 14:39 WIB
Ihsanuddin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Pemenangan Nasional Prabowo Subianto-Sandiaga Uno tak akan berpegang pada hasil survei yang dilakukan sejumlah lembaga.

Tim Ahli Ekonomi BPN Prabowo-Sandi, Fuad Bawazier, menyebut, survei saat ini menjadi lahan bisnis.

"Ini kita prihatin, sudah lama saya mengatakan sejak Pilgub bahwa survei itu sudah lama dijadikan ajang bisnis. Kredibilitas semua itu sudah sangat menurun," kata Fuad di Kantor BPN Prabowo-Sandi, di Jakarta, Senin (4/3/2019).

Baca juga: Survei Cyrus: Elektabilitas Jokowi-Maruf 55,2 Persen, Prabowo-Sandi 36 Persen

Fuad mengaku, BPN Prabowo-Sandi juga kerap didekati oleh sejumlah lembaga survei untuk diajak bekerja sama. Namun menurut dia, BPN menolak tawaran tersebut.

"Kita juga suka di-approach kanan kiri, jujur saja, tapi kita tidak mau merespons semua pendekatan dari lembaga yang sifatnya mau berbisnis. Nanti jadi rusak. Ini kan kepercayaan, lebih baik kita bikin (survei) sendiri," kata dia.

Fuad menyebut, survei internal yang dilakukan pihaknya menunjukkan hasil yang jauh berbeda dengan yang dirilis lembaga survei kebanyakan.

Baca juga: Survei Populi: Jokowi-Maruf 54,1 Persen, Prabowo-Sandi 31 Persen

Pada survei internal itu, Prabowo-Sandi sudah unggul dari Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan selisih tipis.

"Jadi biarin aja nanti rakyat yang melihat. Tapi kita pastikan jauh berbeda, dari pada kita ribut, kita counter, ajang bisnisnya makin laku. Kita cuekin saja lah biar bisnis ini mati sendiri," kata Fuad.

"Kita tinggal mengawal di TPS-TPS supaya tidak ada faktor yang tidak fair," tambah mantan Menteri Keuangan ini.

Baca juga: Cyrus Network Sebut Elektabilitas Prabowo-Sandi 36 Persen, Timses Bilang Lebih Percaya Survei Internal

Sebelumnya, sejumlah survei menunjukkan pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan selisih hingga belasan persen dari Prabowo-Sandi.

Hasil survei Cyrus Network yang digelar medio 18-23 Januari 2019 menunjukkan elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebesar 55,2 persen.

Sementara Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebesar 36 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com