Tim Ahli Ekonomi BPN Prabowo-Sandi, Fuad Bawazier, menyebut, survei saat ini menjadi lahan bisnis.
"Ini kita prihatin, sudah lama saya mengatakan sejak Pilgub bahwa survei itu sudah lama dijadikan ajang bisnis. Kredibilitas semua itu sudah sangat menurun," kata Fuad di Kantor BPN Prabowo-Sandi, di Jakarta, Senin (4/3/2019).
Fuad mengaku, BPN Prabowo-Sandi juga kerap didekati oleh sejumlah lembaga survei untuk diajak bekerja sama. Namun menurut dia, BPN menolak tawaran tersebut.
"Kita juga suka di-approach kanan kiri, jujur saja, tapi kita tidak mau merespons semua pendekatan dari lembaga yang sifatnya mau berbisnis. Nanti jadi rusak. Ini kan kepercayaan, lebih baik kita bikin (survei) sendiri," kata dia.
Fuad menyebut, survei internal yang dilakukan pihaknya menunjukkan hasil yang jauh berbeda dengan yang dirilis lembaga survei kebanyakan.
Pada survei internal itu, Prabowo-Sandi sudah unggul dari Joko Widodo-Ma'ruf Amin dengan selisih tipis.
"Jadi biarin aja nanti rakyat yang melihat. Tapi kita pastikan jauh berbeda, dari pada kita ribut, kita counter, ajang bisnisnya makin laku. Kita cuekin saja lah biar bisnis ini mati sendiri," kata Fuad.
"Kita tinggal mengawal di TPS-TPS supaya tidak ada faktor yang tidak fair," tambah mantan Menteri Keuangan ini.
Sebelumnya, sejumlah survei menunjukkan pasangan Jokowi-Ma'ruf masih unggul dengan selisih hingga belasan persen dari Prabowo-Sandi.
Hasil survei Cyrus Network yang digelar medio 18-23 Januari 2019 menunjukkan elektabilitas Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebesar 55,2 persen.
Sementara Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno sebesar 36 persen.
https://nasional.kompas.com/read/2019/03/04/14394041/bpn-survei-jadi-ajang-bisnis-kita-cuekin-aja-biar-mati-sendiri