Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Cyrus: Baru 15,7 Persen Pemilih Mengaku Sudah Dikunjungi Timses dan Relawan Paslon

Kompas.com - 28/02/2019, 19:09 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Chief Executive Officer Cyrus Network Hasan Nasbi menilai, tim sukses dan relawan Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno belum memaksimalkan kampanye langsung.

Hal itu terlihat dalam temuan survei Cyrus Network pada 18-23 Januari 2019. Survei melibatkan 1.230 responden.

Dalam hasil survei, total hanya 15,7 persen yang mengaku sudah didatangi timses dan relawan pasangan calon.

Baca juga: Cyrus: 60.8 Persen Pemilih Tak Terkoneksi dengan Media Sosial

"Terkait kunjungan door to door, baru sebesar 9,8 persen responden baru merasa dikunjungi oleh relawan Jokowi-Amin, dan 5,9 persen yang dikunjungi relawan Prabowo-Sandi," kata Hasan dalam diskusi bertajuk 'Pertarungan Darat dan Media Sosial Capres-Cawapres 2019' di Hotel Akmani, Jakarta, Kamis (28/2/2019) sore.

Di sisi lain, hanya 11,9 persen responden pemilih Jokowi-Ma'ruf yang merasa pernah melihat timses atau relawan menggelar kegiatan di sekitar tempat tinggalnya.

Sementara, hanya 6,5 persen responden pemilih Prabowo-Sandiaga yang merasa pernah melihat timses atau relawan menggelar kegiatan di sekitar tempat tinggalnya.

Baca juga: Survei Cyrus: Elektabilitas Jokowi-Maruf 55,2 Persen, Prabowo-Sandi 36 Persen

"Jadi masih menyisakan begitu banyak ruang-ruang kosong yang bisa dioptimalkan. Padahal efektivitas kunjungan dan kegiatan darat ini tampak sangat tinggi," ujarnya.

Ia mencontohkan, dari 9,8 persen responden pemilih Jokowi-Ma'ruf yang sudah dikunjungi, 73,5 persen akan memilih Jokowi-Ma'ruf. Sementara, 23,5 persen memilih Prabowo-Sandiaga dan sisanya tidak menjawab.

"Begitu juga responden yang pernah dikunjungi oleh relawan, timses Prabowo-Sandi mengaku akan memilih capres tersebut," ungkapnya.

Baca juga: Survei Cyrus: Partai Mana yang Paling Banyak Uang? Perindo Urutan Teratas

Sehingga, kata dia, pekerjaan rumah bagi masing-masing timses dan relawan ke depan adalah memaksimalkan kampanye darat yang belum optimal.

"Meskipun kedua kubu menyatakan akan bergerak dari pintu ke pintu untuk menyosialisasikan capres-cawapres mereka namun pada kenyataannya, jumlah yang tersentuh tersebut masih sangat minim. Padahal ini ceruk besar," katanya.

Sebanyak 1.230 responden dalam survei ini berasal dari 123 desa/kelurahan di 34 provinsi se-Indonesia.

Baca juga: Survei Cyrus Network: Elektabilitas PDI-P Ungguli Parpol Peserta Pemilu Lain

Tingkat kepercayaan survei ini sebesar 95 persen dengan margin of error dalam survei ini plus minus 3 persen. Artinya, persentase dalam survei bisa bertambah atau kurang sekitar 3 persen.

Metode survei menggunakan multistage random sampling. Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka. Survei ini diklaim dibiayai mandiri oleh Cyrus Network.

Kompas TV Nama pasangan bakal calon Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan UU Ruzanul Ulum masih berada di posisi teratas dari sisi elektabilitas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Rencana Prabowo Bentuk 41 Kementerian Dinilai Pemborosan Uang Negara

Nasional
Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Di MIKTA Speakers’ Consultation Ke-10, Puan Suarakan Urgensi Gencatan Senjata di Gaza

Nasional
KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

KPK Sebut Kasus Gus Muhdlor Lambat Karena OTT Tidak Sempurna

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com