Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi PKS Keberatan dengan Penghadangan Kampanye terhadap Prabowo-Sandi

Kompas.com - 28/02/2019, 16:14 WIB
Devina Halim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid keberatan dengan penghadangan kampanye yang terjadi terhadap pasangan calon yang diusung partainya, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Salah satu penghadangan itu terjadi saat Sandiaga berkampanye di Tabanan, Bali, pada Minggu (24/2/2019). Warga menolak Sandiaga karena telah mendukung Jokowi-Ma'ruf.

"Saya sebetulnya mempermasalahkan kenapa pihak-pihak tertentu di Bali menolak dan kemudian tidak memungkinkan Pak Sandi untuk berkampanye di Tabanan, dan di beberapa tempat dengan alasan mereka sudah punya pilihan," tutur Hidayat saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (28/2/2019).

Baca juga: Politisi PKS Tak Masalah Kunjungan Prabowo Disambut Dukungan untuk Jokowi

"Tapi kan tidak semua orang sudah pilihan," sambung dia.

Selain itu, kampanye tak seharusnya dihadang apabila kandidat tersebut sudah mendapatkan izin untuk berkampanye.

Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/8/2018).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Wakil Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Hidayat Nur Wahid saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/8/2018).

Hidayat pun khawatir kejadian itu akan menjadi preseden buruk bagi daerah lain dan memicu peristiwa serupa.

"Kalau ini dibiarkan saya khawatir akan menjadi preseden yang sangat buruk. Di tempat yang lain bsia terjadi sebaliknya dan saya tidak mengharapkan hal yang semacam itu," terangnya.

Baca juga: Sandiaga Ditolak Kampanye, Timses Jokowi Sarankan Sebaiknya Kulonuwun Dulu 

Oleh karena itu, ia berharap para timses kedua kubu dapat mengimbau pendukungnya untuk terbuka terhadap kandidat yang hadir.

Berdasarkan keterangan tertulis, Sandiaga sebelumnya batal berkampanye di wilayah Kabupaten Tabanan, Bali, Minggu (24/2/2019). Sebab, ada surat pernyataan beredar yang diterima timnya.

Baca juga: 5 Fakta Kunjungan Prabowo ke Ponpes Sunan Drajat, Datang karena Diundang hingga Mengaku Tak Berkampanye

Surat tersebut menyebut warga menolak Sandiaga karena telah mendukung Jokowi-Ma'ruf.  Sandiaga mengikuti isi surat tersebut karena ingin suasana berlangsung kondusif.

"Saya ingin pastikan kondisi Bali kondusif karena pariwisata itu membutuhkan situasi politik dan keamanan yang stabil. Jadi, kehadiran saya ke sini (Bali) kan atas undangan masyarakat Tabanan. Kalau masyarakat lain ada yang berkeberatan tentunya kita hormati," kata Sandiaga.

Kompas TV Acara Prabowo Subianto menyapa masyarakat dan Purnawirawan TNI Polri DIY-Jateng di Grand Pacific Hall, Sleman sempat diwarnai kericuhan. Insiden terjadi di luar gedung atau tepatnya di pinggir Jalan Magelang KM 4,5. Tembakan peringatan dilepaskan oleh polisi untuk menghalau kericuhan yang terjadi di Jalan Magelang KM 4,5. Kericuhan terjadi saat acara yang dihadiriCapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto berlangsung di Grand Pacific Hall. Hingga kini polisi masih mendalami insiden kericuhan di area luar Grand Pacific Hall.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com