JAKARTA, KOMPAS.com - Pidato kebangsaan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo di Sentul International Convention Center (SICC), Jawa Barat, berlangsung lebih kurang selama satu jam, Minggu (24/2/2019).
Sepanjang pidato tersebut, Jokowi mengklaim sejumlah keberhasilan pemerintahannya dan janjinya jika terpilih kembali dalam Pemilihan Presiden 2019.
Jokowi juga menyinggung program-program baru yang akan diterapkannya.
Malam itu, Aula SICC dipenuhi relawan pendukung Jokowi-Ma'ruf. Mereka tidak henti-hentinya bertepuk tangan dan bersorak ketika Jokowi berbicara.
Berikut ini adalah klaim serta janji yang diucapkan Jokowi dalam pidato kebangsaannya:
Jokowi bersyukur karena untuk pertama kalinya kemiskinan di Indonesia kini telah turun hingga di bawah 10 persen.
Menurut dia, angka ini merupakan angka terendah dalam sejarah Indonesia.
"Alhamdulillah untuk pertama kalinya angka kemiskinan turun di bawah 10 persen. Hanya satu digit angka kemiskinan, yang terendah dalam sejarah Indonesia," kata Jokowi.
Angka kemiskinan akan terus diturunkan dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan harga bahan pokok yang terjangkau.
Baca juga: Pidato Kebangsaan, Jokowi Perkenalkan Siti dan Roedah sebagai Contoh Sukses Programnya
Jokowi mengatakan, semua ini merupakan upaya meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia.
Dia kemudian menyinggung Program Keluarga Harapan (PKH) yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Jokowi menyebut nama Siti Jariyah, warga Bekasi yang menjadi contoh sukses PKH.
"Dulu Bu Siti dan suami kekurangan dalam membiayai hidup anak-anak. Tahun 2015, Siti mulai berjualan lontong sayur dibantu melalui PKH dan sekarang usahanya berkembang pesat. Sekarang sudah terima pesanan dan katering untuk acara kantor dan kawinan," ujar dia.
Jokowi mengatakan, manfaat PKH akan ditingkatkan dengan pemberian Kartu Sembako Murah. Dia menunjukan contoh kartunya dalam pidato tersebut.
Jokowi juga menyampaikan pencapaian pemerintahannya dalam menjamin pendidikan anak Indonesia lewat program Kartu Indonedia Pintar.
Dia mengatakan, sebanyak 18,7 juta siswa sudah merasakan manfaat KIP. Selain itu, hampir 1 juta mahasiswa dari keluarga miskin mendapatkan beasiswa.
"Lalu, 5.000 anak dari Papua dapat beasiswa, 20.000 anak muda terbaik termasuk dari pondok pesantren untuk meneruskan kuliah di luar negeri. Itu semua membuktikan bahwa kita tidak mau ada anak yang gagal meraih cita-cita karena kemiskinan," ujar Jokowi.
Baca juga: Singgung 4 Unicorn di Indonesia, Jokowi Ingin Generasi Muda Bersaing di Kompetisi Global
Jokowi mengatakan, dia akan meningkatkan manfaat program KIP.
Jika sebelumnya KIP hanya sampai siswa SMA, Jokowi akan membuatnya sampai ke jenjang perguruan tinggi. Program baru ini dia beri nama KIP-Kuliah.
"Kartu Indonesia Pintar yang sekarang hanya sampai di SMA, akan kita jadikan sampai kuliah. Artinya, Kartu Indonesia Pintar Kuliah ini akan membantu biaya pendidikan. Membantu biaya Pendidikan dari anak usia dini hingga kuliah dengan kartu ini," kata dia.
Soal pemberdayaan perempuan, Jokowi memamerkan program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) dan program pembiayaan Ulta Mikro (UMi).
Jokowi mengatakan, program itu telah membuktikan bahwa perempuan adalah tiang keluarga yang tangguh.
"4 juta perempuan Indoensia pra-sejahtera telah mendapatkan modal dari program Mekaar. Sebanyak 1,2 juta perempuan Indonesia mendapatkan kredit murah UMi," ujar Jokowi.
Jokowi kemudian menyebut seorang pedagang bernama Roedah dari Cilincing. Kata dia, Ibu Roedah dulunya hanya punya omset Rp 20.000 sampai Rp 30.000 per hari.
Setelah dibantu program Mekaar, omsetnya menjadi Rp 1,5 juta per hari. Jokowi ingin perempuan Indonesia berdaya seperti ini.
Baca juga: Tawarkan Program Baru, Jokowi Janjikan Kartu Sembako Murah, KIP Kuliah, dan Kartu Pra-Kerja
Dia berjanji akan meningkatkan manfaat program ini ke depannya.
"Tahun ini program Mekaar akan ditingkatkan menjadi 10 juta penerima dari sebelumnya 4 juta. Sehingga 10 juta ibu-ibu akan mampu meningkatkan usahanya hingga 4 sampai 5 kali lipat," ujar Jokowi.
"Tahun depan, UMi juga ditingkatkan untuk menjangkau lebih banyak lagi perempuan yang berjuang untuk keluarga," tambah dia.
Selain itu, Jokowi juga membanggakan kemajuan program pembagian sertifikat tanah yang dilakukan pemerintah.
Pada 2017, kata dia, pemerintah telah membagikan 5 juta sertifikat untuk masyarakat.
"Sebanyak 7 juta lebih di tahun 2018 dan kita akan membagikan target kita tahun ini 2019, 9 juta sertifikat harus dibagikan kepada rakyat. Tahun depan, 11 juta sertifikat harus dibagikan kepada rakyat," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan, sertifikat tanah penting untuk memberikan kepastian hukum bagi pemiliknya.
Baca juga: Janji Jokowi Bagikan 11 Juta Sertifikat Tanah untuk Rakyat hingga Tahun Depan
Sertifikat tanah juga bisa digunakan warga untuk mengakses permodalan dengan menjadikannya sebagai agunan. Hal ini yang menjadi alasan pemerintah gencar membagikan sertifikat tanah untuk rakyat.
Selain sertifikat tanah, Jokowi juga menyinggung program kehutanan sosial.
Jokowi mengatakan pemerintah telah membagikan konsesi untuk masyarakat di sekitar hutan.
"Kita bagikan 2,6 juta hektar konsesi seperti ini. Dari 12,7 juta hektar yang sudah kami siapkan tapi belum dibagi. Ini adalah konsesi tanah untuk rakyat. Konsesi tanah untuk rakyat kecil!" kata Jokowi.
Kata Jokowi, separuh penduduk Indonesia tinggal di desa dengan tingkat kemiskinan yang lebih tinggi dari kota.
Oleh karena itu, program dana desa akan dilanjutkan untuk membuka konektivitas antar desa. Selain itu juga untuk membuka lapangan pekerjaan di desa-desa.
"Selama 4 tahun ini dana desa telah mencapai Rp 187 triliun. Jalan, jembatan desa terbangun, posyandu, PAUD, air bersih, sanitasi meningkat, ekonomi desa berkembang, pendapatan masyarakat desa meningkat," ujar Jokowi.
Baca juga: Rincian Penggunaan Dana Desa Rp 187 Triliun
Pengangguran juga diklaimnya menurun. Jokowi menargetkan pada periode selanjutnya dana desa bisa mencapai Rp 400 triliun.
"Dalam lima tahun ke depan, kami rencanakan Rp 400 triliun total dana desa. Dengan pemanfaatan yang semakin baik, kemakmuran rakyat akan semakin merata," kata dia.
Bagi Jokowi, sektor pertanian salah satu sektor penting bagi Indonesia.
Pemerintah sudah membangun bendungan irigasi dan memberikan mesin-mesin pertanian unthk petani.
Jokowi mengatakan, pemerintah juga akan menghubungkan petani dengan pasar, serta akan mendukung petani masuk koperasi dan ke industri hilir.
"Koperasi petani harus berdaya saing sebagaimana perusahaan modern. Itulah saya sebut sebagai meng-koperasi-kan petani. Sehingga ke depan kita harapkan petani canggih," kata dia.
Baca juga: Kepada Jokowi, Nelayan Tambaklorok Minta Dibuatkan Pemecah Ombak
Untuk nelayan, Jokowi mengatakan, pemerintah telah membangun bank mikro agar nelayan mudah mengakses modal.
Sejauh ini, sudah ada Rp 132 miliar dana dari bank mikro yang disalurkan ke nelayan dengan bunga hanya 3 persen.
"Tahun ini kami tingkatkan bank mikro jadi Rp 975 miliar," ujar Jokowi.
Selanjutnya...