Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Kebangsaan, Jokowi Perkenalkan Siti dan Roedah sebagai Contoh Sukses Programnya

Kompas.com - 24/02/2019, 22:27 WIB
Jessi Carina,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menyebut nama-nama warga dalam pidato kebangsaannya di Sentul International Convention Center, Minggu (24/2/2019). Jokowi tidak hanya menyebutkan nama mereka, melainkan juga menunjukan kehadiran mereka di acara tersebut.

Mereka menjadi contoh sukses program pemerintahan Jokowi. Pertama adalah Ibu Siti Jariyah dari Bekasi yang mendapat Program Keluarga Harapan (PKH).

"Dulu Bu Siti dan suami kekurangan dalam membiayai hidup anak-anak. Pada 2015, Bu Siti mulai berjualan lontong sayur dibantu melalui PKH dan sekarang usahanya berkembang pesat," ujar Jokowi dalam pidatonya.

Kamera langsung mengarah ke Siti Jariyah yang mengenakan kerudung coklat. Siti melambaikan tangan ke arah Jokowi dan disambut dengan tepuk tangan para relawan.

Baca juga: Kepada Ibu-ibu, Jokowi Bagikan Kunci Sukses untuk Jalankan Usaha

Jokowi melanjutkan, kini Siti sudah menerima pesanan katering untuk kantor dan acara pernikahan. Anak-anak Siti juga bisa mengenyam pendidikan hingga bangku kuliah.

"Artinya Bu Siti sudah lulus dari PKH. Ini hebat. Inilah contoh dengan bekerja keras tidak kenal menyerah, optimis, maka bisaa sejahtera. Maka bisa memajukan ekonomi keluarganya. Saya ingin acungkan jempol untuk Bu Siti," kata Jokowi.

Bukan hanya Siti yang dibanggakan Jokowi pada malam ini. Ada juga Roedah dari Cilincing, Jakarta Utara, yang mendapat manfaat program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar). Jokowi memperkenalkan Roedah sebagai perempuan yang sukses dalam program Mekaar.

Roedah yang hadir dengan kerudung hitam tersenyum dan melambaikan tangan ke arah Jokowi ketika namanya disebut.

"Bu Roedah adalah perempuan Indonesia yang membantu ekonomi keluarga. Dulu pendapatan Rp 20.000-Rp 30.000 per hari. Dengan berdagang serta dibantu program Mekaar, sekarang omset mencapai Rp 1,5 juta per hari," kata Roedah.

"Saya ingin tepuk tangan untuk Bu Roeedah. Ini adalah potret perempuan hebat Indonesia," tambah Jokowi.

Jokowi menyebut program Mekaar dan Program Pembiayaan Ultra Mikro (UMi) mampu memberdayakan perempuan Indonesia. Kata dia, program ini membuktikan perempuan Indonesia adalah tiang keluarga yang tangguh.

Jokowi mengatakan penerima program Mekaar akan ditingkatkan menjadi 10 juta orang. Selain itu, program UMi juga akan ditingkatkan agar menjangkau lebih banyak perempuan.

Di tengah banyaknya program untuk perempuan itu, Jokowi juga mengaku paham pilihan sulit yang sering dihadapi perempuan. Mereka harus bekerja tetapi juga harus menjalankan kodrat sebagai ibu.

Jokowi kemudian menjanjikan program penitipan anak agar bisa menjadi solusi bagi para orangtua.

"Saya paham perempuan sering menghadapi pilihan sulit pada saat mereka bekerja namun juga harus tetap menjalankan kodratnya sebagai ibu. Pemerintah juga akan membangun program penitipan anak secara masif untuk menjaga buah hati saat orangtua bekerja," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com