Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kepala BNPB Ajak Masyarakat Ikut Cegah Kebakaran Hutan dan Lahan

Kompas.com - 21/02/2019, 15:13 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo mengajak semua pihak untuk turut mencegah terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Indonesia.

 

Ajakan ini disampaikan menyusul terjadinya karhutla di Kecamatan Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau.

Hingga kini, karhutla terdapat di Kelurahan Terkul, dengan luas lahan yang terbakar sekitar 400 hektar.

Selain itu, di Kelurahan Pergam 360 hektar, Desa Sri Tanjung sekitar 80 hektar, Desa Teluk Lecah 50 hektar dan Desa Kebumen sekitar 40 hektar.

Baca juga: Cegah Kabut Asap Mengarah ke Malaysia, Satgas Berjibaku Atasi Karhutla di Riau

"Kalau dari penyampaian sejumlah pakar dan juga para pimpinan di daerah itu (Riau), kebakaran terjadi karena perbuatan manusia," ujar Doni di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Kamis (21/2/2019).

Doni mengatakan, kebiasaan masyarakat yang menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan harus diubah.

Ia juga meminta pemerintah memberikan sanksi yang tegas dalam memberikan hukuman terhadap perusahaan yang membakar hutan.

"Harus ada efek jera, kalau tidak, setiap tahun akan terulang kembali," kata Doni.

"Para pengusaha juga harus membimbing masyarakat sekitar agar mereka meninggalkan kebiasaan membakar. Kalau karhutla dibiarkan terus, berapa banyak yang harus kita keluarkan untuk mencegah kebakaran yang merugikan secara sosial dan kesehatan juga," lanjut dia.

Baca juga: 6 Fakta Karhutla di Riau, dari Penetapan Status Siaga Darurat Hingga Penangkapan Tersangka

Meski demikian, Doni mengklaim bahwa dari tahun 2016-2018, karhutla yang terjadi tidak sampai menimbulkan dampak asap yang meluas.

"Sehingga tidak ada keluhan penerbangan. Kemudian ekonomi tetap bisa berjalan dengan baik," ujar Doni.

Pada Rabu (20/2/2019) kemarin, BNPB sudah mengirimkan dua helikopter untuk memadamkan lima lokasi karhutla.

Kini, luas lahan yang terbakar sudah mencapai ribuan hektar dan menimbulkan kabut asap yang cukup parah di lokasi terbakar. Sebab, api masih ada di dalam gambut yang kedalamannya sekitar tiga meter.

Karhutla yang terjadi di wilayah yang berbatasan dengan Malaysia ini sudah berlangsung lebih kurang satu bulan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com