Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen Golkar Minta Dukungan Muchdi Pr Tak Dikaitkan dengan Catatan HAM Jokowi

Kompas.com - 15/02/2019, 02:39 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekjen Partai Golkar Sekjen Golkar sekaligus Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Lodewijk Freidrich Paulus, meminta publik tak menghakimi Muchdi Purwoprandjono terkait rekam jejaknya dalam kasus HAM.

Wakil Ketua Umum Partai Berkarya itu diketahui pernah menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan aktivis HAM Munir Said Talib namun divonis bebas oleh Pengadilan Negeri Jaksel. Kini, Muchdi mendukung pencapresan Joko Widodo.

Lodewijk menilai dukungan Muchdi ke Jokowi tak serta merta mencoreng citra petahana yang menjanjikan penyelesaian kasus HAM masa lalu.

Ia pun meminta publik melihat fakta hukum dimana Muchdi saat itu divonis bebas oleh pengadilan.

"Kalau itu tentu lihat fakta hukum, fakta persidangan. Tidak bisa (kita) intervensi," kata Lodewijk saat ditemui di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Kamis (14/2/2019).

Baca juga: Sejak Pindah Partai, Muchdi Pr Jarang Berkomunikasi dengan Prabowo

Ia menambahkan jika masih ada pihak yang menyudutkan kubu Jokowi-Ma'ruf lantaran didukung Muchdi yang terlibat pembunuhan Munir, maka hal itu sama dengan kampanye hitam.

Sebab, menurut dia fakta hukum telah menyatakan Muchdi divonis bebas oleh pengadilan terkait keterlibatannya dalam kasus pembunuhan Munir.

"Sudah tahu fakta tidak ada, berarti black campaign. Waktu (Muchdi) di sana (kubu Prabowo Subianto-Sandiaga Uno) enggak diributin tuh," lanjut dia.

Muchdi sebelumnya menyatakan dukungannya kepada pasangan calon nomor urut 01 dalam Pilpres 2019, Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Hal itu ia deklarasikan pada acara silaturahim antara Presiden Joko Widodo dan purnawirawan TNI/Polri di Jakarta International Expo Kemayoran pada Minggu (10/2/2019).

Baca juga: Manuver Politik Muchdi Pr, Petinggi Berkarya yang Beralih Dukung Jokowi

Sejumlah alasan mengenai alasan mendukung Jokowi diungkapkan mantan Deputi V BIN ini.

"Pertama, karena saya melihat Pak Jokowi ini sudah berbuat banyak selama lima tahun ini. Pembangunan yang dirasakan masyarakat Indonesia itu sudah jelas, mulai jalan tol, masalah pelabuhan, masalah airport, masalah industri, dan lain-lain," kata Muchdi dalam sebuah video yang beredar.

Partai Solidaritas Indonesia (PSI), selaku partai pendukung, mengingatkan Jokowi agar berhati-hati menyikapi dukungan yang diberikan petinggi Partai Berkarya, Muchdi Purwoprandjono (Muchdi Pr).

Juru Bicara PSI Surya Tjandra mengatakan, dukungan tersebut perlu disikapi dengan hati-hati karena datang dari seorang petinggi sebuah partai yang dipimpin Tommy Soeharto, pewaris sah rezim otoriter Orde Baru.

Partai Berkarya merupakan partai pendukung capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Selain itu, bagi PSI, Muchdi merupakan sosok dengan catatan sejumlah masalah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com