JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Arsul Sani meminta partai koalisi tidak berprasangka buruk terhadap siapa pun yang menyatakan dukungan untuk Jokowi-Ma'ruf.
Ia merespons kecurigaan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang meminta Jokowi berhati-hati menyikapi dukungan petinggi Partai Berkarya, Muchdi Purwoprandjono (Muchdi Pr).
"Tidak usah kita suudzon, tidak usah mengedepankan prasangka buruk terhadap siapapun yang melakukan dukungan," ujar Arsul di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (13/2/2019).
Menurut Arsul, semakin banyak yang mendukung Jokowi-Ma'ruf justru semakin baik.
Baca juga: Antara Hoaks, Ibu-ibu Pendukung Jokowi dan Uang Rp 50.000 untuk Belanja
Terlepas dari latar belakang orang tersebut, kata dia, setidaknya Jokowi-Ma'ruf mendapatkan tambahan suara.
Dia mengakui, setiap yang memberi dukungan biasanya punya aspirasi-aspirasi politik dan menganggap hal itu sebagai sesuatu yang wajar.
"Tetapi ketika kita bicara nanti harapan politik, aspirasi politik yang seperti apa, kan nanti semua berbicara dan akan bermuara pada satu spektrum kesepakatan," ujar Arsul.
"Tetapi enggak usah kalau ada pihak yang menyatakan dukungan itu belum apa-apa sudah kita suudzon," kata dia.
Sebelumnya, Juru Bicara PSI Surya Tjandra mengatakan, dukungan tersebut perlu disikapi dengan hati-hati karena datang dari seorang petinggi sebuah partai yang dipimpin Tommy Soeharto, pewaris sah rezim otoriter Orde Baru.
Baca juga: Jubir TKN: Orang Waras Seperti Pak Muchdi Pasti Dukung Jokowi
Partai Berkarya merupakan partai pendukung capres-cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Selain itu, bagi PSI, Muchdi merupakan sosok dengan catatan sejumlah masalah.
“Ini pantas dipertanyakan, apakah dia ingin berperan sebagai kuda troya yang merusak dari dalam, atau memang hanya ingin mencari sensasi belaka?” kata Surya Tjandra.
“Kami menilai dukungan orang macam Muchdi tidak hanya menyakiti para pejuang hak asasi manusia yang masih terus berjuang menuntaskan kasus penculikan aktivis, tetapi juga tidak akan menambah elektabilitas Jokowi-Ma’ruf,” tambah Surya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.