Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moeldoko: Pemerintah Bekerja Luar Biasa, tapi Dipatahkan Hoaks

Kompas.com - 11/02/2019, 12:08 WIB
Christoforus Ristianto,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengatakan, kinerja dan kesuksesan pemerintah Joko Widodo-Jusuf Kalla selama empat tahun ini dipatahkan oleh kabar bohong atau hoaks.

 

Pernyataan itu disampaikannya saat mengahdiri Rakornas Kehumasan dan Hukum Kementerian Dalam Negeri di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (11/2/2019). 

"Pemerintah bekerja luar biasa, tapi dipatahkan oleh hembusan berita yang bohong dan fitnah. Padahal, pemerintah sudah berupaya bekerja luar biasa, tapi hanya dipatahkan dengan satu kalimat," kata Moeldoko.

Baca juga: Moeldoko: Kita Perlu Lakukan Revolusi Jari

Dia menjelaskan, hoaks itu disebar oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab sehingga menyesatkan logika masyarakat.

"Kebenaran menjadi tidak penting lagi. Saat ini yang beredar yaitu informasi yang membangun rasa takut dan dihembuskan terus menerus sehingga menciptakan kondisi ketidakpastian dan keraguan di masyarakat," ujar dia.

Hoaks yang mematahkan kinerja dan kesuksesan pemerintah, kata Moeldoko, sangat berbahaya.

Baca juga: Moeldoko: Kalau Ngejar Voters, Presiden Hanya Bangun Pulau Jawa

Jika tidak dicermati dengan baik, kerja pemerintah dinilai tidak ada maknanya.

Padahal, lanjut dia, Presiden Jokowi setiap hari bergerak melihat kondisi masyarakat, mendengar keluhan, dan membuat kebijakan untuk menyelesaikan masalah yang dikeluhkan.

"Tapi dengan semburan berita bohong yang bertubi-tubi, semuanya (kesuksesan pemerintah) seolah-olah hilang dan musnah," kata Moeldoko.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com