Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Motif Penyebar Hoaks Demonstrasi Buruh di Morowali

Kompas.com - 31/01/2019, 11:18 WIB
Devina Halim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak kepolisian mengungkapkan motif pelaku penyebar berita bohong atau hoaks terkait demonstrasi buruh di Morowali yang dikaitkan dengan tenaga kerja asing (TKA) asal China.

Sebelumnya, polisi telah menangkap tersangka dengan inisial I di daerah Cengkareng, Jawa Barat, pada Selasa (29/1/2019).

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pelaku ingin mengimbau agar tenaga kerja lokal dan asing diperlakukan adil.

"Maksud dan tujuan Saudara I mengunggah video di akun jejaring sosial Facebook miliknya tentang demo buruh di Morowali yaitu bermaksud mengimbau untuk memperlakukan secara adil antara tenaga kerja asing dengan tenaga kerja pribumi," kata Dedi melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (31/1/2019).

Baca juga: Polisi Tangkap Penyebar Hoaks Demonstrasi Buruh di Morowali

Hasil penelusuran pihak kepolisian mengungkapkan bahwa akun yang digunakan untuk menyebarkan hoaks tersebut adalah akun asli tersangka.

Setelah dilakukan penelusuran lebih lanjut, polisi menemukan alamat tersangka di daerah Cengkareng yang merupakan tempat ia berjualan. Pelaku ditangkap di lokasi yang sama.

Dari hasil penggeledahan terhadap pelaku, polisi menyita sebuah smartphone.

Atas tindakannya itu, pelaku dijerat dengan Pasal 14 ayat (2) dan/atau Pasal 15 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP. Ancaman hukuman terhadap tersangka yaitu hukuman penjara maksimal 3 tahun.

Sebelumnya, beredar kabar mengenai adanya aksi demonstrasi yang dilakukan oleh para karyawan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) pada Kamis (24/1/2019).

Baca juga: [KLARIFIKASI] Demonstrasi PT IMIP yang Dikaitkan TKA China

Adapun informasi ini diunggah dalam bentuk video di media sosial Twitter dan situs berbagi video, YouTube pada Kamis (24/1/2019).

Dalam narasi yang dicantumkan dalam video, disebutkan bahwa demonstrasi terjadi akibat ketimpangan penghasilan atau gaji antara pekerja lokal dengan tenaga kerja asing, terutama asal China.

Namun, pihak perusahaan memberikan klarifikasi atas kabar bohong dan disinformasi yang beredar tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com