Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mahendra K Datu
Pekerja corporate research

Pekerja corporate research. Aktivitas penelitiannya mencakup Asia Tenggara. Sejak kembali ke tanah air pada 2003 setelah 10 tahun meninggalkan Indonesia, Mahendra mulai menekuni training korporat untuk bidang Sales, Marketing, Communication, Strategic Management, Competititve Inteligent, dan Negotiation, serta Personal Development.

Cool Village: Captainship! Dari Fukuoka ke Surabaya

Kompas.com - 29/01/2019, 19:17 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

OH TUNGGU dulu, ini bukan tentang Captain America atau Captain Marvell!
 
Di suatu hari yang sangat biasa-biasa saja, warga di pusat finansial Kota Fukuoka, Jepang, dikejutkan dengan suara gemuruh seperti suara gunung meletus.

Hari itu, 8 November 2016, sebuah perempatan strategis yang dikelilingi gedung-gedung tinggi ambles sedalam 15 meter dengan lubang menganga seluas 30 x 27 meter. Itu lubang yang sangat besar!

Tak jauh dari situ memang sedang ada proyek konstruksi bawah tanah. Fondasi beberapa gedung tinggi terlihat jelas. Tanah di sekitarnya terkelupas, tergerus. Gedung-gedung tinggi itu bisa runtuh satu per satu. Situasi tampak seperti mencekam dan kritis.

Tanah ambles yang dikenal sebagai sinkhole itu merusak jaringan pipa air minum, gas, listrik, pembuangan limbah rumah tangga, jaringan telepon dan tentu saja mengganggu aktivitas bisnis di pusat finansial Fukuoka.

Adalah Soichiro Takashima, Wali Kota Fukuoka, yang juga mantan pegawai sebuah stasiun televisi, yang menjadi pahlawan dalam proses recovery distrik bisnis Fukuoka. Dalam sebuah kemunculan publik melalui media massa, ia meminta maaf atas kejadian tersebut dan berjanji membereskannya sesegera mungkin.

Ia mengumpulkan jajarannya, membuat sebuah rencana kerja yang sangat singkat namun padat, dan hari itu juga semua elemen di pemerintahan Kota Fukuoka bergerak dengan satu misi: perempatan ambles harus kembali seperti sedia kala secepatnya!

Dalam waktu 48 jam, lebih dari 6.000 kubik pasir dan semen menutup lobang raksasa itu, pipa-pipa yang rusak dibereskan.

Setelah melalui audit keselamatan serta kekuatan struktur, akhirnya seminggu kemudian perempatan itu sudah dilalui ribuan kendaraan lagi seolah tak pernah terjadi apa-apa di situ.

Memang dalam perjalanannya bekas penutupan sinkhole itu masih turun seperti diprediksi para ahli konstruksi, tetapi itu normal karena pemadatan butuh waktu. Penyempurnaan kerja dilakukan secara terus-menerus.
 
Saat semuanya sudah kembali normal, sebuah tim investigasi diterjunkan untuk meneliti sebab musabab sinkhole itu terjadi, dan siapa yang bertanggung jawab.

Hampir semua stasiun berita global memberitakan kecepatan recovery di Fukuoka tersebut, dan kecakapan wali kotanya memimpin tim untuk misi khusus "menambal" sinkhole yang tampaknya akan berjalan berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan.

Untuk sejenak, saya nyaris melupakan berita itu. Lalu, terjadilah tanah ambles di Jalan Gubeng, Surabaya. Lebih besar. Lebih heboh.

Tak perlu seorang Soichiro Takashima untuk memperbaiki Jalan Gubeng itu dengan cepat. Risma!

Tak adil rasanya membandingkan kejadian sinkhole di Fukuoka dengan yang terjadi di Surabaya karena protokoler penanganan bencana di Jepang memiliki sejarah panjang, jauh lebih baik, lebih terorganisasi, disokong teknologi dan pertalatan modern nan lengkap, dan tentu saja dana siaga yang jauh lebih besar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

[POPULER NASIONAL] Prabowo Koreksi Istilah Makan Siang Gratis | Golkar Kaget Bobby Masuk Gerindra

Nasional
Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Puisi Komarudin Watubun Jelang Rakernas PDI-P: Hai Banteng yang Gagah Perkasa, Jangan Jadi Pengkhianat!

Nasional
Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Sudirman Said Siap Bersaing dengan Anies Rebutkan Kursi Jakarta 1

Nasional
Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Sudirman Said: Jakarta Masuk Masa Transisi, Tak Elok Pilih Gubernur yang Bersebrangan dengan Pemerintah Pusat

Nasional
Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Siap Maju Pilkada, Sudirman Said: Pemimpin Jakarta Sebaiknya Bukan yang Cari Tangga untuk Karier Politik

Nasional
Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Kenaikan UKT Dinilai Bisa Buat Visi Indonesia Emas 2045 Gagal Terwujud

Nasional
Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Komnas HAM Minta Polda Jabar Lindungi Hak Keluarga Vina Cirebon

Nasional
Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Komunikasi Intens dengan Nasdem, Sudirman Said Nyatakan Siap Jadi Cagub DKI

Nasional
Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Megawati Minta Api Abadi Mrapen Ditaruh di Sekolah Partai, Sekjen PDI-P Ungkap Alasannya

Nasional
Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Pembayaran Dana Kompensasi 2023 Tuntas, Pertamina Apresiasi Dukungan Pemerintah

Nasional
Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Hari Ke-12 Penerbangan Haji Indonesia, 72.481 Jemaah Tiba di Arab Saudi, 8 Wafat

Nasional
Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Sahroni Ungkap Anak SYL Indira Chunda Tak Pernah Aktif di DPR

Nasional
Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Kemenag Imbau Jemaah Haji Indonesia Pakai Jasa Pendorong Kursi Roda Resmi di Masjidil Haram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com