Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BPTJ Sebut Perlu Ada Badan Baru Sinkronkan Transportasi dan Tata Ruang

Kompas.com - 29/01/2019, 09:49 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Bambang Prihantoro mengatakan, perlu pembentukan badan baru yang berwenang mengintegrasikan transportasi dan tata ruang.

Hal itu dikatakan Bambang seusai mengikuti rapat pengintegrasian transportasi Jabodetabek di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (28/1/2019).

"Kami berpandangan perlu ada badan itu. (bentuk) Badan seperti apa tergantung keputusan presiden dan wakil presiden," ujar Bambang.

Ia mengatakan, beberapa negara telah memiliki lembaga tersebut. Contohnya, Singapura yang memiliki Land Transport Authority (LTA).

Baca juga: Pembangunan Transportasi Massal di Jakarta Butuh Dana Rp 605 Triliun

Menurut Bambang, dengan adanya lembaga tersebut, masalah kemacetan Jabodetabek bisa diselesaikan.

Bambang menyebutkan, ada beberapa kepala daerah yang juga menginginkan lembaga tersebut memiliki kewenangan setingkat dengan kementerian.

Ia menyadari, saat ini BPTJ berwenang mengatur transportasi di Jabodetabek, namun belum berwenang mengatur tata ruangnya.

Selain itu, pada rapat yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla beserta menteri dan kepala daerah terkait itu, mengemuka bahwa masalah transportasi juga melibatkan tata ruang wilayah.

Oleh karena itu, kata Bambang, pembentukan badan tersebut akan terus dikaji oleh pemerintah.

Baca juga: Menhub: Pemprov DKI Punya Anggaran Besar Integrasikan Transportasi Jabodetabek

"Mencuat ide kelembagaan otoritas. Mereka belajar dari New York, ada di Singapura LTA. Lihat negara lain gimana. Ini rapat awal koordinasi. Masih ada tahapan ke depan. Tapi yang sudah jalan, jalan saja. Misalnya Transjakarta ke Bekasi, Tangerang," lanjut dia.

Sebelumnya Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan bakal ada instansi khusus yang membawahi penanganan transportasi di Jabodetabek.

Hal itu disampaikan Kalla usai memimpin rapat pengintegrasian transportasi di Jakarta bersama sejumlah menteri dan kepala daerah terkait di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (28/1/2019).

"Ada otorita, nanti masing-masing gubernur ada di situ. Otorita untuk ini (transportasi). Sekarang sudah ada otorita-nya juga, tapi harus kita tingkatkan kemampuannya," kata Kalla.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan di Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com