Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Ajak Pendakwah Muda NU Aktif Merawat Islam dan Indonesia

Kompas.com - 28/01/2019, 18:46 WIB
Christoforus Ristianto,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01, Ma'ruf Amin, mengajak para pendakwah muda Nahdlatul Ulama (NU) untuk menyiarkan ajaran Islam dengan benar yang berlandaskan pemahaman kebangsaan. Tugas tersebut bisa dilakukan melalui ceramah, tulisan, bahkan media sosial.

"Kita harus merumuskan bagaimana Islam yang benar dan lurus dengan pemahaman kebangsaan. Jadi, kalau ada kelompok yang bertentangan, ini tugas para pendakwah, baik lewat ceramah, tulisan, dan media sosial," ujar Ma'ruf dalam acara rapat koordinasi nasional Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) yang bertajuk "Penguatan Dakwah Ahlussunah Wal Jama'ah An Nahdiyah di Era Milenial" di Hotel Bidakara, Jakarta, Senin (28/1/2019).

Pendakwah muda NU, tambahnya, memiliki peran yang strategis dan penting dalam menjaga ajaran Islam dan kebangsaan.

Baca juga: Tidak Ingin Jokowi Kalah di Kalsel seperti 2014, Ini Strategi Maruf Amin

Dewan penasihat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini juga mengungkapkan, sumbangan pendakwah muda sangat besar untuk menjaga persaudaraan masyarakat Indonesia di tengah perbedaan suku, agama, ras, dan antargolongan.

"Meskipun kita berbeda-beda, tapi kita punya Pancasila sehingga sampai hari ini masih berjalan dengan damai. Nah, tugas NU itu salah satunya menjaga kerukunan yang sudah dibentuk," ungkapnya kemudian.

Dia menilai, melalui dakwah, NU bisa bergerak secara efektif dalam menghadapi kelompok-kelompok yang radikal dan intoleran. Kelompok tersebut biasanya salah dalam memahami ajaran Islam dan kebangsaan.

"Dalam berdakwah, penting bagi kita menyampaikan hal yang benar kepada masyarakat. Soalnya, saat ini kita mudah terprovokasi sehingga terjadi konflik di masyarakat," imbuh Ma'ruf.

Baca juga: Maruf Amin Instruksikan Serangan Darat di Jawa Timur

"Pendakwah muda NU harus meluruskan ajaran yang tidak tepat dalam rangka menjaga Islam dan mengamalkan Pancasila, termasuk menangkal hoaks sebagai sumber pertikaian," sambungnya.

Apalagi, lanjut Ma'ruf, intoleransi dan radikalisme yang berkembang saat ini sudah disebarkan lewat instrumen politik.

"Intoleransi sekarang bukan hanya melalui dakwah, tapi sudah menggunakan instrumen politik untuk memenangkan gerakan-gerakan radikal di Indonesia. Ini yang harus dihadapi dan NU harus muncul di depan," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com