Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kedua Capres Dinilai Punya Potensi Redam Kebebasan Pers

Kompas.com - 25/01/2019, 18:29 WIB
Abba Gabrillin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjelang pemilihan presiden pada 17 April 2019, berbagai dugaan dan prediksi digulirkan termasuk mengenai sikap masing-masing calon presiden dalam menanggapi pemberitaan media massa.

Salah satunya, timbul pertanyaan mengenai keberlangsungan kemerdekaan pers di masa pemerintahan mendatang.

Anggota Dewan Kehormatan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Tri Agung Kristanto mengatakan, hal itu bisa saja terjadi. Menurut Tri, potensi membatasi kemerdekaan pers bisa muncul dari kedua calon presiden, baik Joko Widodo maupun Prabowo Subianto.

"Dua-duanya punya potensi meredam kebebasan pers, tapi punya potensi yang sama untuk memuliakan kemerdekaaan pers," ujar Tri dalam diskusi Jaringan Nasional Jurnalis Anti Hoaks di Kebayoran, Jakarta Selatan, Jumat (25/1/2019).

Menurut Tri, bentuk kekuasaan dalam jabatan sebagai presiden akan cenderung ingin menguasai berbagai hal. Salah satunya, sikap dominan untuk menguasai media massa.

Baca juga: AJI Mataram: Remisi Pembunuh Wartawan Jadi Langkah Mundur Kebebasan Pers

Meski demikian, Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas tersebut tetap optimistis bahwa kemerdekaan pers akan tetap ada. Apalagi, kemerdekaan pers dilandasi regulasi dan dijamin oleh konstitusi.

Misalnya, Pasal 28 Undang-Undang Dasar 1945, menjamin bahwa setiap warga negara bebas untuk berserikat, berkumpul dan mengeluarkan pikiran dengan tulisan atau lisan. Kemudian, setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memeroleh informasi.

"Kalau kita (wartawan) kompak, kemerdekaan pers akan tetap ada dan jadi alat kontrol kekuasaan," kata Tri.

Kompas TV Di Indonesia, Hari Kebebasan Pers sedunia diisi oleh aliansi jurnalis independen yang merilis data bahwa Indonesia ada di peringkat 124 soal kebebasan pers.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Soal Revisi UU Kementerian Negara, Yusril Sebut Prabowo Bisa Keluarkan Perppu Usai Dilantik Jadi Presiden

Nasional
“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com