Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hukum dan Politik Sebabkan Peringkat Kebebasan Pers Indonesia Stagnan

Kompas.com - 03/05/2018, 12:15 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) melaporkan peringkat kebebasan pers Indonesia pada posisi 124 dunia pada 2018. Angka ini stagnan alias sama dengan tahun lalu.

Peringkat tersebut disusun oleh lembaga internasional Reporters Without Borders (RSF). Secara keseluruhan pun, situasi kebebasan pers dunia pada tahun ini kurang menggembirakan bagi jurnalis dan pekerja media pada umumnya.

Ketua Umum AJI, Abdul Manan menyebut, faktor penting yang diduga membuat peringkat kebebasan pers Indonesia stagnan adalah iklim hukum, politik, dan ekonomi yang kurang mendukung kebebasan pers.

"Iklim hukum antara lain karena masih ada sejumlah regulasi yang mengancam kemerdekaan pers, seperti Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) dan Undang-undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)," kata Abdul dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (3/5/2018).

Baca juga: Bagir Manan: UU MD3 dan RKUHP Potensial Ancam Kebebasan Pers

Adapun faktor politik juga memengaruhi kebebasan pers di Tanah Air. Faktor yang dimaksud adalah masih tingginya kasus kekerasan terhadap jurnalis.

Data AJI mencatat, ada 75 kasus kekerasan terhadap jurnalis selama periode Mei 2017 hingga Mei 2018. Rinciannya adalah 56 kasus di kota atau kabupaten dan 25 kasus di provinsi.

Dari sisi ekonomi, bias partisan muncul lantaran alasan ekonomi media. Sebab, iklan, khususnya kampanye selama masa pemilihan umum, merupakan sumber pendapatan yang signifikan bagi media.

Baca juga: Kebebasan Pers di Dunia Menurun Drastis dalam 10 Tahun Terakhir

Selain itu, AJI juga menyoroti gaji terhadap jurnalis yang relatif kecil. Ini membuat jurnalis kerap berpikir lebih dari dua kali untuk menulis berita, apalagi yang dianggap membahayakan dirinya.

Peringkat kebebasan pers yang disusun RSF mencakup 180 negara. Situasi kebebasan pers diukur antara lain berdasarkan evaluasi pluralisme, independensi media, kualitas bingkai kerja, serta keamanan bagi jurnalis di setiap negara.

Pada tahun 2016, peringkat kebebasan pers Indonesia pada posisi 130 dan tahun 2015 pada posisi 138. Adapun pada tahun 2014, peringkat Indonesia adalah 132.

Kompas TV Sambut Hari Pers Dunia, Dewan Pers Gelar “Fun Walk”
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com