Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Megawati: Saya Dibilang PKI, Kok Sampai Hari Ini Enggak Ditangkap...

Kompas.com - 07/01/2019, 20:44 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri mengaku heran karena dirinya kerap dituduh sebagai anggota PKI. Hal itu disampaikan Megawati dalam acara Megawati Bercerita di Kantor DPP PDI-P, Menteng, Jakarta, Senin (7/1/2019).

"Lho kok saya dibilang PKI, gitu kan, nah kok sampai hari ini enggak ditangkap. PKI melulu, PKI, PKI (yang dipakai). Rakyat yang di bawah, rakyat yang masih belum terpelajar itu dipikir ngerti?" ujar Megawati.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Video Jokowi Instruksikan Kapolri-Panglima TNI Stop Sweeping Buku PKI

Ia mengatakan, sejak zaman Orde Baru ia selalu dituding sebagai anggota PKI namun tetap bisa tiga kali terpilih sebagai anggota DPR.

Padahal, kata Mega, sangat sulit bagi seorang politisi untuk terpilih sebagai anggota DPR di era Orde Baru.

Megawati mengatakan, seorang politisi akan ditelusuri keterkaitannya dengan PKI sebelum diperbolehkan mendaftar sebagai calon anggota legislatif (caleg).

Baca juga: Bagikan 2.500 Sertifikat di Ponorogo, Jokowi Kembali Curhat Soal Tudingan Dirinya PKI

Karena itu, ia menilai tuduhan bahwa dirinya anggota PKI tidak logis sebab ia selalu lolos dan tiga kali terpilih sebagai anggota DPR di era kepresidenan Soeharto.

Megawati akhirnya tak ambil pusing terhadap tuduhan tersebut. Ia pun memilih mengabaikannya dan terus menjalankan roda partai.

"Biarin ajalah dibilangin gitu. Kami jalan aja, itu orang sentimen aja, karena kepingin menang. Padahal menang itu mustinya dengan terhormat dong," lanjut Megawati.

Kompas TV Calon Wakil Presiden Nomor Urut 01 Ma'ruf Amin menghadiri Milad Pondok Pesantren Nur El Falah yang ke 75 di Petir, Serang, Banten. Dalam kesempatan ini Ma’ruf Amin meminta agar berita bohong soal isu kaitan Jokowi dengan Partai Komunisme Indonesia dihentikan. Ma’ruf juga menilai wajar kekesalan Jokowi terhadap kabar bohong yang diarahkan kepadanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Tak Setuju Istilah Presidential Club, Prabowo: Enggak Usah Bikin Club, Minum Kopi Saja

Nasional
1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

1.168 Narapidana Buddha Terima Remisi Khusus Waisak 2024

Nasional
Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Menteri AHY Usulkan Pembentukan Badan Air Nasional pada WWF 2024

Nasional
Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Hormati Jika PDI-P Pilih di Luar Pemerintahan, Prabowo: Kita Tetap Bersahabat

Nasional
Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Setiap Hari, 100-an Jemaah Haji Tersasar di Madinah

Nasional
PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com