Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selama 2018, 2.564 Bencana Terjadi di Indonesia

Kompas.com - 31/12/2018, 20:36 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak 2.564 bencana terjadi di Indonesia selama 2018.

Dari jumlah tersebut, 96,8 persen atau 2.481 kejadian merupakan bencana hidrometerologi atau yang disebabkan cuaca, seperti banjir, longsor, kekeringan, hingga cuaca ekstrim.

Sedangkan 3,2 persen atau 83 kejadian merupakan bencana geofusi. Bencana geofusi misalnya, gempa, erupsi gunung berapi, hingga tsunami.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, meskipun bencana geofusi hanya sebesar 3,2 persen, tetapi dampak yang ditimbulkan luar biasa. Bencana tersebut merusak rumah warga, infrastruktur, hingga ekonomi.

"Dari 83 bencana geofusi yang menimpa, tahun ini gempanya lebih dari 11.500 kejadian," kata Sutopo di kantor BNPB, Utan Kayu, Jakarta Timur, Senin (31/12/2018). 

Menurut catatan BNPB, jumlah gempa yang terjadi selama 2018 meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan 2017 yang berjumlah 6.500 kejadian. Kenaikan ini dikarenakan adanya gempa beaar yang mengakibatkan gempa susulan.

Baca juga: BNPB: Siapapun Presidennya, Indonesia Pasti Berhadapan dengan Bencana

BNPB mendata sebanyak 10,2 juta masyarakat Indonesia terdampak bencana. Tercatat, 3.349 orang meninggal dunia, 1.432 orang hilang, 21.064 luka-luka. BNPB juga mencatat, sebanyak 319.520 rumah rusak.

Hingga saat ini, kerugian yang ditimbulkan akibat bencana masih belum dapat dihitung.

"Tapi kalau melihat becana perkiraan kita lebih dari 100 triliun. Kerugian ekonomi, baik oleh kerusakan becana maupun ekonomi," ujar Sutopo.

Kompas TV Jumlah korban meninggal akibat tsunami Selat Sunda terus bertambah. Hingga hari ini jumlah korban meninggal mencapai 437 orang. selain 437 korban meninggal dunia, Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho menyatakan masih ada 16 orang yang dinyatakan hilang dan masih dalam pencarian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Dua Kali Absen, Gus Muhdlor Akhirnya Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Ganjar Tegaskan Tak Gabung Pemerintahan Prabowo, Hasto: Cermin Sikap PDI-P

Nasional
Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Kelakuan SYL Minta Dibayarkan Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta, Bawahan Kebingungan

Nasional
Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Gibran Siap Berlabuh ke Partai Politik, Golkar Disebut Paling Berpeluang

Nasional
PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com