Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasca-tsunami Selat Sunda, BNPB Tekankan Pentingnya Shelter

Kompas.com - 26/12/2018, 20:58 WIB
Devina Halim,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menekankan pentingnya tempat berlindung atau shelter di kawasan pantai yang rawan tsunami.

Sutopo menjelaskan, shelter tersebut akan menjadi tempat evakuasi bagi masyarakat ketika bencana tsunami terjadi.

"Shelter itu berfungsi untuk masyarakat langsung evakuasi karena prinsip evakuasi tsunami bukan lari sejauh-jauhnya tapi lari setinggi-tingginya," ujar Sutopo saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (26/12/2018).

Ia pun berkaca dari peristiwa tsunami yang melanda Banten dan Lampung, pada Sabtu (22/12/2018) malam.

Baca juga: Tangis Haru Mengenang Para Korban Tsunami Aceh, 14 Tahun Lalu…

Jumlah shelter di Banten, kata Sutopo, hanya sebanyak dua unit, yang terletak di Kecamatan Wanasalam dan Kecamatan Labuan.

Padahal menurutnya, Indonesia membutuhkan 2.200 unit tempat evakuasi sementara (TES). Idealnya, kata dia, setiap dua kilometer di pantai rawan tsunami, terdapat satu shelter. Pada kenyataannya, hanya terdapat 50 unit shelter di Tanah Air.

Sutopo kemudian mencontohkan beberapa shelter di Indonesia. Salah satunya yang berada di Kelurahan Parupuk Tabing, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang.

Shelter di Padang tersebut berbentuk bangunan lima lantai, dengan ketinggian 22 meter, dan luas 2.500 meter persegi. Tempat yang dilengkapi fasilitas MCK dan dapur umum tersebut dapat menampung 4.500 orang.

"Jadi di daerah pantai yang padat penduduk perlu di tengahnya satu shelter yang bisa melayani masyarakat untuk radius 500 meter sampai 1 kilometer. Mereka akan lari untuk evakuasi ke sini," terangnya.

Variasi lainnya adalah dengan memanfaatkan alam sekitar. Ia menuturkan, bukit di dekat pantai dapat digunakan sebagai area shelter, yang diperlukan adalah membangun aksesnya.

Shelter tsunami seperti itu terdapat di Pulau Panjang, Kabupaten Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Berikutnya adalah dengan memanfaatkan hotel sebagai tempat evakuasi seperti di Sanur, Bali. Menurutnya, Banten perlu meniru hal tersebut.

"Di Bali sudah banyak dikembangkan hotel-hotel yang bisa digunakan untuk shelter evakuasi saat ancaman tsunami, di Padang juga sama. Banten juga harusnya sama," ungkap dia.

Sutopo berpandangan, pembangunan shelter tidak hanya menjadi kewajiban pemerintah, para investor juga dapat berkontribusi untuk membangunnya bagi para wisatawan.

Baca juga: Simic Lelang Jersey untuk Bantu Korban Tsunami Selat Sunda

Sebelumnya, tsunami melanda pantai di sekitar Selat Sunda, Sabtu (22/12/2018) malam. Tsunami tersebut dipicu oleh longsoran bawah laut dan erupsi Gunung Anak Krakatau.

Data sementara BNPB hingga Rabu (26/12/2018) pukul 13.00 WIB, sebanyak 430 orang meninggal dunia karena kejadian ini. Sementara kerugian ekonomi masih dalam pendataan.

Selain korban meninggal, tercatat 1.495 orang luka-luka, 159 orang hilang. BNPB juga mencatat, ada 21.991 orang yang mengungsi di sejumlah daerah.

Jumlah ini masih sangat mungkin bertambah seiring dengan proses evakuasi yang masih terus dilakukan.

Kompas TV Empat hari pasca-tsunami, kondisi Kecamatan Sumur di Pandeglang Banten, masih lumpuh. Rabu (26/12) pagi, kepolisian daerah Banten, membantu mendistribusikan bantuan ke sejumlah desa terpelosok di Kecamatan Sumur. <br /> Dari total 7 desa, Desa Taman Jaya dan Ujung Jaya menjadi 2 desa terjauh, dari posko pusat logistik Kecamatan Sumur.<br /> Rusaknya jalan, ditambah hujan yang terus mengguyur, membuat medan menuju sejumlah desa di Kecamatan Sumur masih sulit dijangkau.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com