Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Undang Jokowi Makan Siang, Ma'ruf Amin Ingin Bangun Keakraban

Kompas.com - 28/12/2018, 17:48 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil presiden nomor urut 01 Ma'ruf Amin mengaku sengaja mengundang Joko Widodo untuk makan siang di kediamannya. Ma'ruf ingin membangun keakraban dengan pasangannya di Pilpres 2019 itu.

"Ya makan-makan saja, kita kan membangun keakraban, di antara capres cawapres itu seperti tidak ada jarak," kata Ma'ruf usai makan siang dengan Jokowi di rumahnya di Jalan Situbondo, Jakarta, Jumat (28/12/2018).

Santap siang Jokowi dan Ma'ruf berlangsung sekitar satu jam. Menu makanannya mulai dari pecel hingga lele goreng.

Baca juga: Maruf Amin Diserang Video Hoaks, Ini Kata Jokowi

Jokowi didampingi Sekretaris Kabinet yang juga Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Pramono Anung. Sementara Ma'ruf didampingi ajudannya, Salahuddin.

Jokowi dan Ma'ruf sama-sama mengenakan baju putih dan peci. Bedanya, Jokowi mengenakan celana hitam, sementara Ma'ruf mengenakan sarung.

"Sekarang kan saya mengundang beliau makan, nanti mungkin beliau mengundang saya di tempat beliau di Istana Bogor taua di Istana Jakarta," ujar Ma'ruf.

Baca juga: Debat Capres 3 Minggu Lagi, Jokowi-Maruf Masih Santai

Ma'ruf mengatakan, selama satu jam itu, ia dan Jokowi membahas hal-hal ringan.

"Ya kita soal keluarga, suasana, cucu dan lain-lain," kata Ma'ruf.

Kendati demikian, Ma'ruf mengakui ada juga sedikit pembahasan mengenai hal serius, misalnya mengenai jadwal kampanye.

"Kita saling mengisi saja, jadi ada daerah yang saya harus datang, ada yang pak Jokowi harus datang. Mengalir saja," katanya.

Kompas TV Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo, mengunjungi kediaman calon wakil presiden pasangannya, Ma&#39;ruf Amin, Jumat (28/12) siang ini. Jokowi menyebut, ia hadir memenuhi undangan makan siang dari Ma&#39;ruf.<br /> <br /> Joko Widodo, tiba di kediaman pribadi Ma&#39;ruf Amin di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, didampingi politisi senior PDI Perjuangan, Pramono Anung.Sebelum memulai pertemuan yang digelar tertutup itu, Jokowi bersantap siang bersama Ma&#39;ruf Amin, dengan menu ikan bakar, pecel, dan ragam sajian masakan khas nusantara lainnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com