Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Tak Terima Ma'ruf Amin Disebut Hambat Elektabilitasnya

Kompas.com - 28/12/2018, 14:59 WIB
Ihsanuddin,
Krisiandi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden Joko Widodo tak terima jika pendampingnya, Ma'ruf Amin, disebut menghambat elektabilitas pasangan calon nomor urut 01 itu.

Jokowi menegaskan keberadaan Ma'ruf sebagai pasangannya di Pilpres 2019 justru mempunyai dampak elektoral positif.

"Mendongkrak, siapa bilang (menghambat). Di surveinya kelihatan kok," kata Jokowi usai makan siang bersama Ma'ruf, di kediaman Ma'ruf di Jalan Situbondo, Menteng, Jumat (28/12/2018).

Saat Jokowi menyampaikan hal itu kepada wartawan, Ma'ruf berada di sampingnya. Keduanya sama-sama mengenakan baju putih dan peci.

Baca juga: Soal Normalisasi Ciliwung, Sentilan dari Jokowi dan Respons Anies

Bedanya, Jokowi mengenakan celana hitam dan sneakers, sementara Ma'ruf mengenakan sarung.

Jokowi mengatakan, saat makan siang bersama, ia dan Ma'ruf Amin sempat membicarakan hasil kampanye selama beberapa bulan terakhir. Termasuk hasil survei yang dilakukan tim internal serta yang dirilis sejumlah lembaga.

"Ya tadi bicara sedikit mengenai hasil survei yang ada," kata Jokowi.

PARA Syndicate sebelumnya menganalisis 12 hasil survei dari beberapa lembaga survei terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, selama periode Agustus hingga November 2018.

Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo mengatakan, setelah mereka menarik regresi linear dari data-data 12 hasil survei tersebut, tren elektabilitas pasangan calon presiden dan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, menunjukkan penurunan.

"Secara umum pergerakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dari bulan Agustus sampai November itu trennya turun," ujar Ari saat merilis hasil perhitungan tersebut di kantor PARA Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/12/2018).

Baca juga: Jokowi Kunjungi Kediaman Maruf Amin, Makan Siang Bareng

Namun Ma'ruf Amin membantah pendapat bahwa keberadaan dirinya tidak menyumbang elektabilitas signifikan bagi Jokowi.

Sebaliknya, ia mengatakan, kehadirannya justru membuat beberapa provinsi di mana Jokowi kalah dalam Pilpres 2014 lalu, kini berbalik menjadi unggul.

"Saya sudah bekerja cukup baik ya. Yang saya bilang tadi, selama dua bulan ini saya masuk ke Jawa Timur, Jogjakarta. Bahkan ke NTB. Sekarang kami masuk ke Banten, DKI Jakarta dan Jawa Barat. Menurut survei yang saya terima semuanya itu sudah dimenangkan kami meskipun tipis," ujar Ma'ruf ketika diwawancarai Rosiana Silalahi di Kompas TV, Kamis (20/12/2018) malam.

Kompas TV Apa upaya dari kedua kubu untuk memenangkan suara pemilih di Pulau Jawa? Serta apa hambatan yang bisa menganggu upaya menguasai Pulau Jawa? Kita bahas bersama Juru Bicara Tim Kampanye Nasional Jokowi-Maruf, Deddy Sitorus, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandiaga, Pipin Sopian, serta Pengamat Politik Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com