Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ma'ruf Amin Diserang Video Hoaks, Ini Kata Jokowi

Kompas.com - 28/12/2018, 16:47 WIB
Ihsanuddin,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo menanggapi video hoaks yang menyerang pendampingnya, Ma'ruf Amin.

Dalam video yang kini viral di jagat Maya, Ma'ruf dibuat seolah-olah menggunakan kostum sinterklas dan mengucapkan selamat Natal.

"Ya kita kan udah berkali-kali meyampaikan, marilah kita beretika dalam berinternet, tata krama dalam media sosial, sehingga yang terkait fitnah, hoaks, merekayasa gambar-gambar saya kira yang arahnya negatif harus mulai kita hilangkan," kata Jokowi usai makan siang di kediaman Ma'ruf Amin, di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2018).

Baca juga: Videonya Diedit Berkostum Sinterklas, Maruf Amin Mengaku Tak Sakit Hati

Saat Jokowi menyampaikan hal itu kepada wartawan, Ma'ruf berada di sampingnya. Keduanya sama-sama mengenakan baju putih dan peci.

Bedanya, Jokowi mengenakan celana hitam dan sneakers, sementara Ma'ruf mengenakan sarung.

Jokowi mengatakan, akan lebih baik jika kreativitas dalam mengedit foto atau video digunakan untuk hal positif, bukan untuk membuat hoaks.

"Kalau buat meme-meme yang lucu-lucu saya kira lebih, kenapa sih kita enggak bikin kreativitas yang menyebabkan orang tuh tertawa bukan yang menjengkelkan, yang membuat orang benci, janganlah, stop itu," kata calon presiden petahana ini.

Baca juga: Jokowi Tak Terima Maruf Amin Disebut Hambat Elektabilitasnya

 

Sementara itu, Ma'ruf mengaku tidak sakit hati meski videonya yang mengucapkan selamat Natal diedit dan diganti dengan kostum sinterklas.

"Enggak lah, masa kita sakit hati. Kiai itu tidak boleh sakit hati. Sudah jadi Kiai itu sudah siap untuk di begitu-begitukan," kata Ma'ruf di kediamannya, di Jalan Situbondo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (28/12/2018).

Ma'ruf mengatakan, videonya yang mengucapkan selamat Natal bagi umat Kristiani itu memang benar. Namun, dalam video itu, Ma'ruf menggunakan jas dan peci, bukan kostum sinterklas.

"Kalau mengucapkan natal itu kan memang tidak ada larangan MUI," kata Ma'ruf yang juga Ketua MUI ini.

Baca juga: Tim Jokowi Hormati Proses Hukum terhadap Pengedit Video Ma’ruf Amin

Tim gabungan Satuan Reskrim Polres Lhokseumawe sebelumnya mengamankan satu orang diduga pelaku yang mengedit dan menyebarkan video Ma'ruf seolah-olah berkostum sinterklas.

Kabid Humas Polda Aceh, AKBP Ery Apriyono mengatakan, pelaku diduga menggunakan media sosial berupa Youtube pada Senin (24/12/2018) untuk menyebarluaskan sebuah video Ma'ruf Amin yang sudah diedit. 

“Pelaku merupakan mahasiswa berinisial S (31), warga Desa Meunasah Rayeuk, Kecamatan Nisam, Aceh Utara," kata AKBP Ery Apriyono melalui rilis ke Kompas.com, Kamis (27/12/2018).

Kompas TV Pemilu 2019 nanti bakal digelar serentak di seluruh Indonesia. Pastinya, membutuhkan biaya yang nggak sedikit kan. Kamu udah tahu berapa biaya penyelenggraan pemilu 2019? Pemerintah sudah mengalokasikan dana untuk Pemilu 2019 sebesar Rp 24,8 Triliun, meningkat sekitar 3% atau Rp 700 miliar dibanding Pemilu 2014. Jangan lewatkan video-video tentang pemilu lainnya dalam program #RabuPemilu yang tayang setiap hari Rabu pukul 17.00 WIB.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com