Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekjen PDI-P Buka-bukaan Sumber Anggaran Partainya untuk Pemilu 2019

Kompas.com - 20/12/2018, 11:25 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI-Perjuangan Hasto Kristiyanto buka-bukaan mengenai sumber pembiayaan partainya dalam menghadapi pemilu 2019

Seperti pada umumnya, kegiatan kampanye para kader yang mengikuti pemilu dibiayai secara gotong royong.

Baca juga: Wapres Kalla: Kampanye Negatif Itu Penting...

 

Hal ini disampaikan Hasto sebelum memulai safari kebangsaan ke Provinsi Banten, hari ini.

"Contoh kami ke daerah, safari politik misalnya. Ini kan (sumber pendanaannya) gotong royong. Di situ itu yang kami kampanyekan adalah Pak Jokowi-KH Ma'ruf juga," ujar Hasto melalui keterangan tertulis, Kamis (20/12/2018).

Selain iuran anggota, para calon anggota legislatif juga ikut urunan dalam memenuhi biaya kampanye pemilu 2019. Kemudian ada juga iuran dari kepengurusan DPP PDI-Perjuangan.

Baca juga: Soal Dana Kampanye, Tim Jokowi-Maruf Mengaku Masih Rapikan Datanya

Hasto memberi contoh saat Pilkada Jawa Tengah yang dimenangkan Ganjar Pranowo-Taj Yasin beberapa waktu lalu. Hasto mengatakan, Wakil Ketua DPR Utut Adianto yang berasal dari PDI-P menyumbang sebesar Rp 150 juta.

"Ini model yang kami bangun, sehingga beban tak hanya di calon kepala daerah atau caleg saja, tapi kita pikul bersama-sama. Ringan sama dijinjing, berat sama dipikul," ujar Hasto.

PDI-P juga mendapatkan sumber pembiayaan lainnya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Namun, kata Hasto, dana APBN itu tidak digunakan untuk biaya kampanye melainkan untuk kaderisasi partai.

Baca juga: Dalam 2 Bulan, Sumbangan Dana Kampanye Prabowo-Sandi Capai Rp 41,9 Miliar

Hasto mengatakan hal ini sesuai dengan peraturan Undang-undang.

"Kami punya sekolah kepala daerah. Seluruh caleg, bukan hanya mengikuti psikotes, tapi juga mengikuti sekolah partai. Itu dana APBN yang dipakai," kata dia.

Untuk mengelola semua dana tersebut, Hasto mengatakan PDI-P memiliki rekening yang diaudit akuntan publik. Iuran dari caleg sebenarnya juga dikelola sendiri. Namun dana tersebut harus dilaporkan kepada partai.

"Laporannya kami integrasikan bersama-sama ke KPU," ujar Hasto.

Kompas TV Di Magelang, Jawa Tengah, calon wakil presiden nomor urut 2, Sandiaga Uno, mengunjungi sentra kerajinan cinderamata Desa Pucang, Kecamatan Secang.<br /> <br /> Sandiaga Uno berjanji membantu meningkatkan usaha kecil menengah, dengan cara mempermudah permodalan. Dalam kesempatan ini pula, Sandi menyatakanbahwa kekurangan dana kampanye yang sempat dia katakan, kini sudah teratasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Anies Pertimbangkan Maju Pilkada DKI, PKS: Kita Lagi Cari yang Fokus Urus Jakarta

Nasional
Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Momen Menarik di WWF Ke-10 di Bali: Jokowi Sambut Puan, Prabowo Dikenalkan sebagai Presiden Terpilih

Nasional
Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com