JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) akan fokus memberikan pelatihan soal tanggap bencana di tahun 2019.
"Jadi untuk pendidikan, ini adalah program rutin kita. Khusus untuk tahun 2019, kita akan lebih fokus kepada latihan, baik untuk internal BNPB maupun (eksternal)," kata Kepala BNPB Willem Rampangilei saat konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Rabu (19/12/2018).
Baca juga: BNPB Imbau Masyarakat Tetap Waspada Bencana pada 2019
Ia mengungkapkan, saat ini pelatihan penanggulangan bencana sedang digodok untuk Komandan Distrik Militer (Dandim) dan Komandan Resort Militer (Danrem).
"Contoh nih, kita sekarang sedang mendesain pelatihan khusus untuk para Dandim dan Danrem seluruh Indonesia. Itu adalah hasil pembicaraan saya dengan Panglima TNI," ungkapnya.
Pelatihan yang ditargetkan khusus kepada Dandim dan Danrem didasari karena dua posisi tersebut seringkali ditunjuk sebagai komandan atau pemimpin ketika terjadi bencana.
Baca juga: Ini Prediksi BNPB Mengenai Bencana di Indonesia pada 2019
Oleh sebab itu, pendidikan maupun pelatihan soal penanganan bencana dinilai penting untuk dibekali kepada dua posisi tersebut.
Willem pun berharap seluruh Dandim dan Danrem dapat mengikuti pelatihan tersebut dalam jangka waktu satu tahun.
Begitu pula dengan para Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) yang juga akan diberi pelatihan itu.
Baca juga: Catatan BNPB, Hoaks Masih Kerap Menghantui Bencana di Indonesia
Sementara itu, terkait pendidikan soal penanggulangan bencana bagi para siswa, BNPB mengaku masih menunggu keputusan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Menurut Willem, pihaknya sudah membicarakan pendidikan tanggap bencana agar dimasukan ke dalam kurikulum sejak dua tahun lalu.
Baca juga: BNPB: 2018, Jumlah Bencana Turun tetapi Korban Meningkat hingga 1.072 Persen
Ia pun berharap ada keputusan dari Kemendikbud dalam waktu dekat.
"Ini sudah kita bicarakan 2 tahun lalu sebetulnya dengan Kementerian Pendidikan, hasilnya kita tunggu," jelas Willem.
"Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama sudah ada keputusan apakah penanggulangan bencana ini bisa dimasukkan di dalam kurikulum pendidikan," sambung dia.