Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peristiwa Amblasnya Jalan Gubeng Bukan Likuefaksi atau Gempa, Ini Penjelasan BMKG

Kompas.com - 20/12/2018, 08:53 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat tidak panik dan resah atas amblasnya Jalan Raya Gubeng, Kota Surabaya, Rabu (18/12/2018) kemarin.

Pusat Kepala Pusat Informasi Gempa Bumi dan tsunami BMKG Rahmat Triyono mengatakan, amblasnya tanah itu bukan peristiwa likuefaksi.

"Berdasarkan pengamatan, amblesan tanah yang terjadi dengan kedalaman sekitar 30 meter dan lebar 8 meter ini merupakan peristiwa amblesan tanah dan bukan peristiwa likuefaksi yang banyak dikabarkan karena tidak ada fenomena mencairnya material tanah di lokasi kejadian," ujar Triyono melalui siaran pers, Kamis (20/12/2018).

Baca juga: Pemulihan Jalan Raya Gubeng Surabaya yang Ambles Dikebut

Berdasarkan hasil analisis gelombang seismik (kegempaan) yang tercatat, bahkan peristiwa amblesan tanah ini bukan akibat oleh gempa bumi (aktivitas tektonik) seperti yang beredar di media sosial.

Catatan kegempaan tidak menunjukkan adanya mekanisme pergeseran batuan. Sensor kegempaan mencatat hanya satu sensor di lokasi terdekat amblesan tanah sehingga ini dikategorikan sebagai aktivitas lokal.

Baca juga: Rekomendasi PVMBG soal Jalan Gubeng Surabaya yang Ambles

Triyono melanjutkan, sebenarnya, telah terjadi dua kali peristiwa serupa di lokasi yang sama.

"Berdasarkan pengamatan pada sensor kegempaan BMKG terdekat yaitu sensor PJI (Prigen Pasuruan Jawa Indonesia) peristiwa ini ternyata sudah tercatat dua kali," ujar Triyoni.

"Amblasan pertama tercatat pada pukul 21.41.27 WIB dan amblasan kedua pada pukul 22.30.00 WIB," lanjut dia.

Baca juga: Kronologi Amblesnya Jalan Raya Gubeng Surabaya

Atas informasi tersebut, BMKG mengimbau masyarakat tidak termakan berita yang tidak benar alis hoaks.

Masyarakat diminta mengakses sumber informasi yang terpercaya, yakni website BMKG maupun media sosial resmi BMKG untuk mengetahui informasi lebih lanjut dan lebih akurat.

Kompas TV Amblesnya tanah di Jalan Raya Gubeng, Surabaya, tidak hanya memutus akses jalan dan listrik, jaringan telepon dan internet milik PT Telkom juga rusak.<br /> <br /> Petugas Telkom langsung mendatangi lokasi tanah ambles di Jalan Raya Gubeng, Rabu pagi. Petugas memeriksa jaringan telepon dan internet yang rusak, akibat tergerus tanah ambles.<br /> <br /> Jaringan telepon dan internet lebih dari seratus pelanggan di sekitar lokasi terputus. General Manager Telkom Area Surabaya Selatan menargetkan perbaikan jaringan itu akan selesai hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Ditolak Partai Gelora Gabung Koalisi Prabowo, PKS: Jangan Terprovokasi

Nasional
Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Kapolri Bentuk Unit Khusus Tindak Pidana Ketenagakerjaan, Tangani Masalah Sengketa Buruh

Nasional
Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Kapolri Buka Peluang Kasus Tewasnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Nasional
May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

May Day 2024, Kapolri Tunjuk Andi Gani Jadi Staf Khusus Ketenagakerjaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com