Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Airlangga Klaim Kadernya yang Dukung Jokowi-Ma'ruf Sudah di Atas 75 Persen

Kompas.com - 19/12/2018, 15:01 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengakui, masih ada kader partainya yang tidak mengikuti arahan untuk mendukung calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Namun, Airlangga menyebutkan, persentasenya saat ini semakin mengecil dibandingkan beberapa waktu yang lalu.

"Sekarang sudah di atas 75 persen (kader Golkar mendukung Jokowi-Ma'ruf) dan itu pun masih bertahap (naik)," ujar Airlangga di Jakarta, Selasa (18/12/2018).

Naiknya persentase kader Golkar yang mendukung Jokowi, lanjut Airlangga, disebabkan oleh masifnya sosialisasi yang dilaksanakan kader pusat di daerah-daerah.

Baca juga: Target Golkar, 95 Persen Kader Pilih Jokowi-Maruf di Pilpres

Selain itu, peningkatan itu disebabkan juga oleh meningkatnya konstituen Golkar yang memilih Jokowi.

"Dilihat saja ya, hampir di setiap kota, ada poster caleg Golkar dengan Jokowi. Kami juga secara resmi sudah sosialisasi di media sosial," ujar Airlangga.

Airlangga yang kini menjabat sebagai Menteri Perindustrian itu optimistis, kadernya yang akan mendukung Jokowi-Ma'ruf tembus di angka 90 persen.

Ia menilai, masih cukup waktu untuk mensosialisasikan sosok Jokowi-Ma'ruf di internalnya sendiri.

"Masih ada empat bulan. Kita masih terus bekerja. Harapannya tentu timbal balik, Golkar bisa memilih Pak Jokowi dan pemilih Pak Jokowi memilih Golkar," lanjut dia.

Baca juga: Ini Tantangan Pemilu 2019 Bagi Golkar

Sebelumnya, Ketua Umum PPP Romahurmuziy mengaku, pekerjaan rumah terbesar untuk memenangkan Jokowi-Ma'ruf berada di partainya dan Golkar.

Sebab, masih banyak kader dari kedua partai itu yang diprediksi belum menambatkan pilihannya kepada Jokowi-Ma'ruf.

Kondisi tersebut berkaitan dengan Pilpres 2014 silam di mana kedua partai tak ikut mengusung Jokowi-Jusuf Kalla. Golkar dan PPP diketahui mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Karena partai lain sudah mengusung Pak Jokowi 2014, angka mereka sudah relatif tinggi, di atas 90 persen (kader partai politik lain yang memilih Jokowi-Ma'ruf). Pekerjaan rumah ada pada kami, PPP dan Golkar," ujar Romahurmuziy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Wapres Ma’ruf Amin Minta Penyaluran Dana CSR Desa Diperhatikan agar Tepat Sasaran

Nasional
Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Hakim MK Tegur KPU karena Renvoi Tak Tertib dalam Sengketa Pileg

Nasional
Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Soal Silaturahmi Kebangsaan dengan Presiden dan Wapres Terdahulu, Bamsoet: Tinggal Tunggu Jawaban

Nasional
Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Hormati Ganjar, Waketum Gerindra: Sikap Oposisi Bukan Pilihan yang Salah

Nasional
Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com