Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

La Nyalla: Kasus Saya dengan Bu Ratna Sarumpaet Berbeda...

Kompas.com - 19/12/2018, 07:34 WIB
Jessi Carina,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah La Nyalla Mattalitti merasa pengalamannya yang pernah menyebar isu soal Jokowi PKI berbeda dengan kasus penyebaran kebohongan oleh Ratna Sarumpaet.

Hal ini dia sampaikan karena banyak warganet di media sosial yang membandingkan dua hal itu. Pengakuan La Nyalla dipermasalahkan karena tidak diproses hukum meski menyebarkan berita bohong. Sedangkan Ratna Sarumpaet diproses hukum.

"Kasus saya dengan Bu Ratna berbeda. Kalau saya ini terjebak dalam hoaks, penciptanya pasti dari mereka sendiri kan kita enggak tahu," ujar La Nyalla ketika dihubungi, Rabu (19/12/2018).

Baca juga: Perjalanan Politik La Nyalla Mattaliti, dari Dukung Prabowo hingga Jokowi

"Kalau Ratna itu pencipta hoaks, mukanya enggak ada yang gebukin, dia bilang digebukin," tambah dia.

La Nyalla mengatakan, dia tidak menciptakan hoaks Jokowi PKI itu. Dia menyebarkan informasi itu setelah menerima konten tersebut.

Menurut dia, kasusnya tidak berbeda dari calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto yang ikut menyebarkan hoaks tentang Ratna Sarumpaet.

Baca juga: Meski Pernah Difitnah PKI, Jokowi Hargai Dukungan La Nyalla

La Nyalla mengatakan, Prabowo bukan pencipta hoaks tersebut tetapi menyebarkannya. Sampai sekarang Prabowo juga tidak diproses hukum.

"Jadi apa enggak menyebarkan itu Prabowo? Itu saya kembalikan ke situ waktu dia menyebarkan hoaks ini," ujar La Nyalla.

La Nyalla merupakan mantan pendukung Prabowo yang kini berbalik mendukung Jokowi.

Setelah berpindah dukungan, La Nyalla membuat pengakuan mengejutkan bahwa dirinya pernah memfitnah Jokowi sebagai seorang PKI.

Baca juga: Jokowi: La Nyalla Sudah Minta Maaf Tiga Kali, Saya Maafkan...

Ia mengaku meminta maaf dan bersedia mempertanggungjawabkan perbuatannya.

"Saya sudah keliling, kita sudah keliling dengan saya memviralkan bahwa Pak Jokowi bukan PKI. Saya sudah minta maaf, dan saya mengakui bahwa saya yang sebarkan isu PKI itu, saya yang ngomong Pak Jokowi PKI, saya yang mengatakan Pak Jokowi itu agamanya enggak jelas, tapi saya sudah minta maaf," ujar La Nyalla saat di kediaman Ma'ruf Amin, Selasa (11/12/2018).

La Nyalla mengaku sudah meminta maaf sebanyak tiga kali kepada Jokowi. Jokowi sendiri telah membenarkan hal itu.

"Pak Nyalla sudah ketemu saya di Surabaya. Sudah minta maaf tiga kali," kata Jokowi.

Kompas TV Pengakuan La Nyalla Matalitti tentang aksinya memfitnah Jokowi di Pemilu 2014 lalu jadi perbincangan hangat di media sosial. Atas pengakuan ini La Nyalla mendapat pujian sekaligus cercaan. Ulasan selengkapnya bersama Gibran Muhammad.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati soal Susunan Kabinet, Masinton: Cuma Gimik

Nasional
Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Kementerian KP Perkuat Standar Kompetensi Pengelolaan Sidat dan Arwana

Nasional
Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Bupati Sidoarjo Berulang Kali Terjerat Korupsi, Cak Imin Peringatkan Calon Kepala Daerah Tak Main-main

Nasional
Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Wapres Ajak Masyarakat Tetap Dukung Timnas U-23 demi Lolos Olimpiade

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Gibran Ingin Konsultasi dengan Megawati terkait Susunan Kabinet

Nasional
Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com