Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Yakin Sosok Ma'ruf Amin Bisa Dongkrak Elektabilitas Jokowi

Kompas.com - 18/12/2018, 06:32 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Kemaritiman sekaligus mantan anggota Tim Sukses Joko Widodo-Jusuf Kalla, Luhut Binsar Panjaitan, meyakini sosok Ma'ruf Amin mampu mendongkrak elektabilitas Jokowi di Pilpres 2019.

Hal itu disampaikan Luhut saat ditemui di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Senin (17/12/2018).

"Bisa," kata Luhut saat ditanya apakah sosok Ma'ruf bisa meningkatkan elektabilitas Jokowi di Pilpres 2019.

Baca juga: Pramono Anung Sebut Caleg Partai Pengusung Belum Optimal Kampanyekan Jokowi-Maruf

Ia mengatakan saat ini Ma'ruf belum turun kampanye sehingga wajar bila elektabilitas Jokowi saat ini masih belum meningkat drastis.

Ia meyakini sosok Ma'ruf akan mendongkrak elektabilitas Jokowi bila turun kampanye secara intensif mulai Januari 2019.

"Belum turun, beliau belum turun ke lapangan. Perannya Pak Ma’ruf Amin bagus," ujar Luhut.

Baca juga: Jusuf Kalla Catat Lima Daerah Perlu Digenjot untuk Kampanye Jokowi-Maruf

PARA Syndicate sebelumnya menganalisis 12 hasil survei dari beberapa lembaga survei terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, selama periode Agustus hingga November 2018.

Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo mengatakan, setelah mereka menarik regresi linear dari data-data 12 hasil survei tersebut, tren elektabilitas pasangan calon presiden dan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, menunjukkan penurunan.

"Secara umum pergerakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dari bulan Agustus sampai November itu trennya turun," ujar Ari saat merilis hasil perhitungan tersebut di kantor PARA Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/12/2018).

Kompas TV Fokus pemerintah bagi para penyandang disabilitas hingga saat ini dinilai belum maksimal. Karena itu, hal ini menjadi perhatian badan pemenangan nasional capres-cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan menjanjikan akan membuat uang khusus bagi kaum tunanetra.<br /> <br /> Di sisi lain, Presiden Joko Widodo yang juga maju kembali di Pilpres 2019 pernah mengatakan akan terus mendorong agar semua area publik dan olahraga ramah bagi penyandang disabilitas. Simak bahasannya terkait gagasan dua pasangan capres-cawapres bersama Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma&#39;ruf Amin, Abdul Kadir Karding dan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Arif Poyuono.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com