JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Pramono Anung, membantah elektabilitas capres dan cawapresnya menurun.
Hal itu disampaikan Pramono menanggapi analisis PARA Syndicate yang menunjukan adanya kecenderungan penurunan tren elektabilitas Jokowi-Ma'ruf.
"Eggak (turun). Surveinya sebenarnya kalau mau jujur apa yang disampaikan oleh beberapa lembaga survei yang mengumumkan ke publik itu relatif belum ada perubahan secara signifikan terhadap perbedaan," ujar Pramono saat ditemui di kediaman Ketua Dewan Pengarah TKN Jokowi-Ma'ruf, Jusuf Kalla di Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (17/12/2018).
Baca juga: PARA Syndicate: Tren Elektabilitas Jokowi-Maruf Menurun, Prabowo-Sandiaga Naik
"Saya enggak cerita berapa hasilnya ya. Tapi dari hasil perbedaan itu tidak berubah secara signifikan," lanjut dia.
Pramono menambahkan, berdasarkan sejumlah lembaga survei yang kredibel, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf juga tidak menurun. Dia pun optimis Jokowi-Ma'ruf bisa meraih elektabilitas sampai 60 persen.
"Ya kan masih ada undecided voter-nya. Kalau undecided voter dihitung proposional mudah-mudahan (tembus 60 persen), ucap Pramono.
"Dan saya berpegangan pada lembaga-lembaga survei yang kredibel, yang sudah mengumumkan kepada publik. Walaupun hasil kami tidak jauh berbeda dengan apa yang diumumkan oleh publik," lanjut dia.
Baca juga: Menurut PARA Syndicate, Ini Penyebab Tren Elektabilitas Jokowi-Maruf Menurun
PARA Syndicate menganalisis 12 hasil survei dari beberapa lembaga survei terkait elektabilitas pasangan calon presiden dan calon wakil presiden, selama periode Agustus hingga November 2018.
Direktur Eksekutif PARA Syndicate Ari Nurcahyo mengatakan, setelah mereka menarik regresi linear dari data-data 12 hasil survei tersebut, tren elektabilitas pasangan calon presiden dan calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, menunjukkan penurunan.
"Secara umum pergerakan elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dari bulan Agustus sampai November itu trennya turun," ujar Ari saat merilis hasil perhitungan tersebut di kantor PARA Syndicate, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (14/12/2018
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.