Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Saat Jokowi Tidak Bertanya Nama-nama Ikan atau Pulau di Indonesia...

Kompas.com - 06/12/2018, 13:51 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Ada yang berbeda dari kuis Presiden Joko Widodo ketika menghadiri Milad 1 Abad Madrasah Mu'allimin-Mu'allimat Muhammadiyah Yogyakarta pada Kamis (6/12/2018).

Bukan nama-nama ikan yang ditanyakan oleh Presiden. Bukan pula nama-nama pulau yang ada di Indonesia. Presiden bertanya mengenai materi pidato yang ia sampaikan sebelumnya.

Baca juga: Berkunjung ke Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Presiden Jokowi Bicara Empat Mata dengan Sri Sultan

Dalam  pidato, salah satu  yang disinggung Jokowi adalah pemerintah yang masif membangun infrastruktur.

Di penghujung pidatonya, Jokowi mempersilahkan dua pelajar madrasah  maju ke atas panggung. Salah satu pelajar itu bernama Indrawan Diko.

Kepada Diko, Presiden bertanya, "coba sebutkan, infrastruktur itu apa saja, kemudian manfaatnya apa?"

"Ini ngetes, tadi ndengerin ndak? Kalau ndengerin pasti bisa jawab. Kalau ndak ndengerin pasti ndak bisa jawab," lanjut Jokowi.

Baca juga: Bertolak ke Yogyakarta, Ini Agenda Jokowi

Meski terlihat sedikit gugup, rupanya Diko mampu menjawab pertanyaan kuis Presiden dengan lancar.

"Tadi itu, yang disampaikan  Pak Jokowi, jalan tol, pelabuhan, bandara, jembatan," jawab Diko.

Jawaban Diko mendapatkan tepuk tangan meriah dari 2.000-an pelajar yang menghadiri acara.

"Berarti sudah nyantel," ujar Jokowi.

Baca juga: Pembangunan SDM Jadi Prioritas Jokowi, Ini Langkah dan Anggarannya

Jokowi kemudian bertanya lagi kepada Diko soal apa kegunaan dari pembangunaan infrastruktur tersebut.

Diko pun dapat menjawabnya dengan lancar.

"Dengan adanya infrastruktur, itu memudahkan mobilitas antardaerah. Yang kedua, seperti yang disampaikan Bapak tadi, itu juga menjadi sarana kita untuk mempersatukan bangsa kita," ujar Diko.

Presiden langsung bertepuk tangan sembari tersenyum puas mendengar jawaban Diko tersebut.

"Diko ini pinter banget," kata Jokowi.

Kompas TV Setelah mendapatkan bantuan kaki palsu dari presiden, bocah disabilitas asal Sukabumi, Abdul, yang merangkak 3 kilometer ke sekolah, ternyata masih belum menggunakan kaki palsu itu. Alasannya karena kondisi jalan yang sulit untuk belajar menggunakan kaki palsu.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

PDI-P Sebut Anies Belum Bangun Komunikasi Terkait Pilkada Jakarta

Nasional
KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

KPK: Ada Upaya Perintangan Penyidikan dalam Kasus TPPU SYL

Nasional
Prabowo Koreksi Istilah 'Makan Siang Gratis': Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Prabowo Koreksi Istilah "Makan Siang Gratis": Yang Tepat, Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Nasional
Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com