JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menegaskan supaya menteri-menterinya terus mendorong hilirisasi dan industrialisasi, khususnya di sektor tambang.
Menurut Presiden, hilirisasi dan industrialisasi di sektor tambang akan efektif mengurangi defisit keuangan negara.
"Ini berkaitan dengan kunci kita mengurangi defisit, baik neraca perdagangan maupun neraca transaksi berjalan. Karena kita masih kedodoran di sini," ujar Jokowi dalam acara CEO Forum di JCC Senayan, Jakarta, Selasa (27/11/2018).
"Sudah saya sampaikan ke para menteri agar hilirisasi dan industrialisasi benar-benar digenjot dan digalakkan. Utamanya hasil-hasil tambang," lanjut dia.
Menurut Jokowi, tak boleh lagi Indonesia mengirim barang tambang dalam bentuk mentah. Minimal, barang tambang yang diekspor dalam bentuk barang setengah jadi atau bahkan barang jadi.
Baca juga: Jokowi: Kalau Saya Orang Politik, yang Benar Memang Pembangunan Fokus di Jawa
Jokowi menegaskan, sebenarnya tidak terlalu sulit mewujudkan hilirisasi dan industrialisasi. Ia pun mencontohkan komoditas batu bara yang kini dapat dengan mudah diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi.
"Sekarang ada teknologi batu bara yang kelas rendah maupun kelas menengah, bisa dijadikan gas, bisa dijadikan minyak. Karena teknologi baru telah berkembang, kenapa kita masih mengekspor dalam bentuk barang mentah seperti yang kita laksanakan sekarang ini?" ujar Jokowi
"Enggak bisa lagi kita kirim mentah-mentah, enggak. Ini harus mulai dihentikan dan mulai berani beralih ke barang jadi atau setengah jadi," lanjut dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.