Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Stafsus Presiden Usul Penyelesaian Konflik Antaragama Melalui Mediasi

Kompas.com - 17/11/2018, 10:35 WIB
Devina Halim,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pakar Pemikiran Keagamaan Internasional Siti Ruhayadi Dzuhayatin, sekaligus Staf Khusus Presiden bidang Agama, mengusulkan kepada Presiden RI Joko Widodo terkait penyelesaian konflik keagamaan melalui jalur mediasi.

Hal itu disampaikannya pada acara diskusi bertajuk "Toleransi dan Kebebasan Beragama dalam Dinamika Pilpres 2019", di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Jumat (16/11/2018).

Siti menjelaskan, persoalan agama adalah multitafsir, sementara cara pandang hukum terhadap sesuatu hanyalah hitam dan putih.

"Pada persoalan penyelesaian konflik atau ketegangan keagamaan. Persoalan ini sebetulnya, sedang saya usulkan ke Bapak Presiden, dan beliau menyetujui, bagaimana persoalan agama ini jangan diselesaikan secara litigasi," kata dia.

Baca juga: Jokowi: Tidak Ada Tempat bagi Mereka yang Intoleran di Indonesia

"Karena persoalan hukum itu hitam putih, tapi tafsir itu enggak hitam dan putih, ada abu-abunya dan itu sulit," lanjut dia.

Lanjut Siti, penyelesaian melalui jalur hukum terkadang menimbulkan rasa ketidakadilan bagi satu pihak.

Akibatnya, akan timbul luka sosial pada orang yang merasa tidak puas dengan hasil keputusan sidang.

Lebih jauh lagi, hal itu yang mempermudah agama dijadikan sebagai komoditas politik.

Baca juga: Ujaran Kebencian Picu Generasi Muda Jadi Intoleran dan Diskriminatif

"Kalau itu diselesaikan secara litigasi menimbulkan luka-luka sosial yang menumpuk, yang terjadi adalah proses politisasinya lebih mudah," terang dia.

Oleh sebab itu, ia sedang berusaha untuk memasukkan metode penyelesaian persoalan agama melalui jalur mediasi. Siti menilai, proses tersebut juga akan sekaligus mendewasakan masyarakat.

Menurutnya, hal itu akan dilakukan melalui penguatan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB). Nantinya, FKUB yang akan menjadi mediator ketegangan antarumat beragama.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com