Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi: Berarti Mereka yang Antek Indonesia...

Kompas.com - 03/11/2018, 13:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon presiden nomor urut 1 Joko Widodo menepis tuduhan mengenai dirinya "antek aseng" alias lebih condong ke Tiongkok selama menjabat presiden.

Hal itu diungkapkan dalam pidatonya di acara deklarasi pendukung Joko Widodo-Ma'ruf Amin, Repnas, di Hotel Fairmont, Jakarta Pusat, Sabtu (3/11/2018).

"Tenaga kerja China di Indonesia ada 24.000. Hati -hati, jangan ada lagi yang bilang 10 juta. Tenaga kerja Indonesia di China sendiri ada 80.000. Belum ditambah di Hong Kong dan Taiwan. Mungkin ada 200.000-an," ujar Jokowi.

Baca juga: Soal Tenaga Kerja Asing Ilegal, Laporkan ke Sini!

"Lalu yang antek aseng yang mana? Kalau dibalik ya, tenaga kerja Indonesia di sana lebih banyak. Berarti mereka yang di sana yang antek-antek Indonesia, kalau bicara antek-antekan," lanjut dia.

Jokowi mengatakan bahwa isu 10 juta tenaga kerja asal China menyerbu Indonesia itu berawal dari perkembangan ekonomi negara tirai bambu itu yang meningkat pesat dalam beberapa tahun terakhir.

Baca juga: Tarik Turis China, Semarang-Nanjing Jalin Kerja Sama Kota Kembar

Dampaknya, 180 juta warga Tiongkok berlibur ke penjuru dunia setiap tahunnya.

"Lalu saya bertanya-tanya, kita (Indonesia) apa enggak bisa dapat (sebagai tujuan turis China)? Saya minta dong ke Presiden Xi Jinping, minta 10 juta," ujar Jokowi.

Baca juga: 15 Kota di Dunia dengan Pariwisata Sebagai Tulang Punggung Ekonomi

"Nah, sejak saat itulah dipelintir, masuklah itu isu 10 juta tenaga kerja Tiongkok masuk di Indonesia. Padahal, secara keseluruhan, tenaga kerja asing di Indonesia kecil sekali, hanya 1 persen," lanjut dia.

Pernyataan Jokowi itu disambut peserta deklarasi dengan tepuk tangan dan sorak sorai.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com