Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Banyak Aparatur Daerah Terjerat Korupsi, Jangan Salahkan Sistem

Kompas.com - 22/10/2018, 17:25 WIB
Yoga Sukmana,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku kementerian yang ia pimpin sudah berupaya keras mencegah aparatur daerah terjerat kasus korupsi selama empat tahun masa kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

"Soal di daerah masih ada oknum-oknum yang korupsi, ya jangan salahkan sistemnya. Itu masalah yang berkaitan dengan intergritas yang bersangkutan," ujar Tjahjo di Kantor Badan Pengawas Keuangan (BPK), Jakarta, Senin (22/10/2018).

"Bagi kami, selama empat tahun jalan semua, tetapi mohon maaf tadi jangan dikaitkan itu loh masih banyak aparatur daerah termasuk DPRD yang terkena kasus di KPK, itu bukan salah kami," kata dia.

Baca juga: 14 Tahun Terakhir, Sebanyak 79 Kepala Daerah Ditangkap KPK

Selama ini, tutur Tjahjo, pihaknya sudah melakukan berbagai langkah agar aparatur daerah khususnya kepala daerah bisa menghindarkan diri dari praktik korupsi.

Kepala daerah yang baru terpilih, ujarnya, ditatar oleh Kemendagri agar memahami area rawan korupsi.

Selain itu, kata Tjahjo, Kemendagri juga menggandeng Lemhanas untuk mengudang bupati, wali kota gubernur, ketua DPRD ditambah istri-istrinya untuk ikut diklat supaya wawasannya lebih komprehensif dan integral.

Baca juga: 4 Tahun Pemerintahan Jokowi dan Sejumlah Kebijakan Pemberantasan Korupsi

Kemendagri juga menggandeng KPK dan BPKP untuk membantu memperkuat Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) di daerah.

Namun, upaya itu tak cukup. Sebab, masih banyak kepala daerah dan aparatur sipil di daerah yang ditangkap KPK karena kasus korupsi.

"Tapi kami tanggung jawab seperti di Malang langsung kami PAW (Pergantian Antarwaktu) 41 anggota DPRD yang terlibat kasus korupsi supaya tata kelola pemerintahannya jalan," kata dia.

"Setiap kepala daerah yang kena kasus hukum ditahan langsung kami ganti, minimal dia bisa membahas anggaran dan lain-lain," sambung Tjahjo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jajak Pendapat Litbang Kompas: 72,6 Persen Responden Minta Pelibatan Masyarakat dalam Revisi UU MK

Jajak Pendapat Litbang Kompas: 72,6 Persen Responden Minta Pelibatan Masyarakat dalam Revisi UU MK

Nasional
Bareskrim Sebut Caleg PKS di Aceh Tamiang Berperan Jadi Pengendali Narkoba

Bareskrim Sebut Caleg PKS di Aceh Tamiang Berperan Jadi Pengendali Narkoba

Nasional
Wakil Ketua Banggar Sarankan DPR Bentuk Lembaga Independen untuk Hasilkan Kebijakan Anggaran secara Akurat 

Wakil Ketua Banggar Sarankan DPR Bentuk Lembaga Independen untuk Hasilkan Kebijakan Anggaran secara Akurat 

Nasional
PKS Akan Pecat Calegnya yang Ditangkap karena Kasus Narkoba di Aceh Tamiang

PKS Akan Pecat Calegnya yang Ditangkap karena Kasus Narkoba di Aceh Tamiang

Nasional
Jaksa Agung-Kapolri Hadir di Istana di Tengah Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Jaksa Agung-Kapolri Hadir di Istana di Tengah Isu Jampidsus Dibuntuti Densus 88

Nasional
Bareskrim Tangkap Caleg PKS di Aceh Tamiang Terkait Kasus Narkoba

Bareskrim Tangkap Caleg PKS di Aceh Tamiang Terkait Kasus Narkoba

Nasional
KPK Panggil Lagi Fuad Hasan Masyhur Jadi Saksi TPPU SYL

KPK Panggil Lagi Fuad Hasan Masyhur Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
2 KRI yang Ikut Amankan WWF di Bali Punya Kemampuan Sistem Reverse Osmosis, Apa Itu?

2 KRI yang Ikut Amankan WWF di Bali Punya Kemampuan Sistem Reverse Osmosis, Apa Itu?

Nasional
Menanti Penjelasan Polri-Kejagung soal Dugaan Densus 88 Buntuti Jampidsus

Menanti Penjelasan Polri-Kejagung soal Dugaan Densus 88 Buntuti Jampidsus

Nasional
Tanda Tanya Pembuntutan Jampidsus oleh Densus 88 dan Perlunya Kejagung-Polri Terbuka

Tanda Tanya Pembuntutan Jampidsus oleh Densus 88 dan Perlunya Kejagung-Polri Terbuka

Nasional
Sidang Praperadilan Sekjen DPR Indra Iskandar Lawan KPK Digelar Hari Ini

Sidang Praperadilan Sekjen DPR Indra Iskandar Lawan KPK Digelar Hari Ini

Nasional
KPK Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

KPK Hadirkan Istri, Anak, dan Cucu SYL Jadi Saksi dalam Sidang Hari Ini

Nasional
[POPULER NASIONAL] Tangis Puan di Rakernas PDI-P | Penjelasan TNI soal Kejagung Dijaga Personel Puspom

[POPULER NASIONAL] Tangis Puan di Rakernas PDI-P | Penjelasan TNI soal Kejagung Dijaga Personel Puspom

Nasional
Rakernas V PDI-P: Air Mata Puan, Tarik-ulur Mega, dan Absennya Prananda

Rakernas V PDI-P: Air Mata Puan, Tarik-ulur Mega, dan Absennya Prananda

Nasional
Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya 'Ratu Preman' Lho...

Megawati: Mungkin Tampangku Cantik, Pintar, Ratunya PDI-P, tapi Aku Ya "Ratu Preman" Lho...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com