JAKARTA, KOMPAS.com - Komando Tugas Gabungan Terpadu (Kogasgabpad) bencana di Sulawesi Tengah mengajak masyarakat untuk kembali mengaktifkan kegiatan sekolah.
Pasca gempa dan tsunami, proses kegiatan belajar mengajar di sekolah terhenti. Sarana dan prasana rusak, para murid pun mengalami trauma.
“Janganlah kita terlalu larut dalam kesedihan," ujar Panglima Kogasgabpad Mayjen TNI Tri Suwandono dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (16/10/2018).
"Mari kita ajak anak-anak kita kembali bersekolah agar mereka dapat berinteraksi dengan teman-temannya seperti sedia kala," sambung dia.
Baca juga: Pemerintah Bangun Palu Baru, Daerah Terdampak Tsunami dan Likuefaksi Tak Dibangun Kembali
Menurut Tri, proses belajar mengajar sangat penting. Selain untuk masa depan, proses belajar mengajar juga penting agar anak-anak bisa kembali berinteraksi seperti biasa sehingga menghilangkan trauma.
Namun, tutur Tri, banyak sarana dan prasarana pendidikan di kota Palu, Kabupaten Donggala dan Sigi rusak akibat gempa dan tsunami.
Oleh karena itulah diperlukan upaya bersama untuk memperbaiki sekolah-sekolah yang terdampak bencana tersebut.
Anggota Kogasgabpad menggelar aksi pembersihan sekolah yang terdampak tsunami di SDN Langaleso, Desa Langaleso Kecamatan Dolo Selatan, Kabupaten Sigi.
Pembersihan sekolah dilakukan dengan mengeluarkan lumpur dan material bangunan akibat luapan tsunami. Para prajurit TNI juga melaksanakan pengecatan kembali dinding sekolah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.