JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio menyayangkan masa awal kampanye Pemilihan Umum 2019 diisi oleh saling serang tim sukses dan capres-cawapres.
Menurut dia, lebih baik kedua tim sukses fokus meningkatkan popularitas calon wakil presidennya masing-masing.
"Sebetulnya saat-saat ini adalah kesempatan yang baik bagi cawapres untuk sama- sama memperkenalkan diri, meningkatkan popularitas," ujar Hendri kepada Kompas.com, Jumat (12/10/2018).
Baca juga: Politik Saling Serang Dianggap Cara Instan Dongkrak Elektabilitas
"Jadi, daripada saling serang, lebih baik masing-masing mendongkrak popularitas masing-masing cawapres. Karena kalau Jokowi dan Prabowo kan popularitasnya sudah mentok, tinggal cawapresnya," lanjut dia.
Hendri menilai, peningkatan popularitas cawapres menjadi salah satu kunci untuk memenangkan Pilpres mendatang.
Baca juga: Kritik Prabowo Tak Serius Hadapi Pilpres, Andi Arief Tak Khawatir
Hendri juga khawatir masyarakat merasa lelah dan kehilangan gairah menghadapi Pemilu karena kedua kubu yang bukannya menghadirkan adu ide, adu gagasan dan adu solusi, tetapi malah saling serang.
"Kalau enggak ada ide-ide baru, enggak ada gagasan-gagasan baru, masyarakat itu lama-lama bosen saja melihat perdebatan antara dua kubu. Apa saja dikomentari. Soal BBM ramai, terus hilang. Ratna Sarumpaet dikomentarin, ramai, lalu hilang," ujar Hendri.
"Efek negatifnya, takutnya masyarakat capek, lelah terhadap alur proses demokrasi ini," lanjut dia.