Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Sepertinya Dua Kubu Masih Sama-sama Berhemat Energi...

Kompas.com - 12/10/2018, 14:45 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Dian Maharani

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik Universitas Paramadina Hendri Satrio berpendapat, wajar apabila capres cawapres beserta tim suksesnya belum memulai adu gagasan, ide, dan solusi terkait persoalan bangsa dalam masa kampanye Pemilu 2019 ini.

Sebab masa kampanye Pilpres 2019 terbilang panjang. Hal ini menyebabkan masing -masing kubu masih memainkan isu yang bukan substansif terlebih dahulu untuk saat ini.

"Sepertinya mereka masih sama-sama berhemat energi sekarang ini. Karena waktu kampanye cukup lama, nyaris 7 bulan. Berbeda dengan Pilpres 2014 yang hanya 6 pekan untuk kampanye," ujar Hendri saat dihubungi Kompas.com, Jumat (12/10/2018).

Baca juga: Ayo Kita Debat Gagasan, Enggak Cuma Nyanyi, Sindir, Mana Idenya?

"Jadi perdebatannya masih isu yang sedang lewat saja. Misalnya ada annual meeting IMF-World Bank, dibahas. Lalu soal BBM, dibahas. Petahana juga begitu. Oposisi kepeleset soal Ratna, ya pembahasannya itu. Belum masuk ke ranah gagasan dan solusi," lanjut dia.

Henri yakin apabila masa kampanye nantinya sudah mulai mendekati pencoblosan, maka kedua kubu akan memulai memenuhi saluran-saluran komunikasi masyarakat dengan ide, gagasan dan solusi atas persoalan bangsa.

Meski demikian, Hendri menilai, tidak ada salahnya juga apabila capres cawapres beserta tim suksesnya sudah mulai mengeluarkan ide, gagasan dan solusinya pada masa sekarang ini. 

Baca juga: Kedua Paslon Dinilai Belum Berkontestasi Melalui Gagasan

"Memang sebaiknya kedua kubu masing-masing mengatur isunya sendiri-sendiri ya, dan lebih membicarakan visi misi. Kan visi misinya sudah disetor tuh ke KPU. Tapi sampai kini belum ada satu kubu pun yang berusaha mempopulerkan visi misinya ke masyarakat," ujar Hendri.

Dengan begitu, masyarakat mungkin akan menentukan siapa pilihan politiknya sejak awal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com